ASITA Sulut dan Pemkot Manado Dirikan Pusat Kuliner untuk Wisatawan China

Bisnis.com,10 Mar 2019, 14:11 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Sejumlah wisatawan dari China tiba di Bandara Sam Ratulangi/Antara-Adwit B. Pramono

Bisnis.com, MANADO—Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) dan Pemerintah Kota Manado akan membuka pusat kuliner pecinan untuk menarik wisatawan mancanegera.

Sekretaris ASITA Sulawesi Utara Moudy Paat mengatakan, pusat kuliner tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara (wisman). Pusat kuliner dengan nama Kunya Kunya Street Food tersebut akan mulai beroperasi pada Jumat (15/3/2019) di kawasan Kampung China, Manado.

“ASITA bekerja sama dengan Pemkot Manado membuat tempat kuliner untuk wisatawan di pecinan, dekat Kelenteng [Ban Hin Kong] dibuka mulai jam 5 sore, rencananya dibuka tanggal 15 Maret,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, pusat kuliner tersebut secara spesifik ditargetkan untuk memanjakan wisatawan dari China. Moudy menuturkan, hal itu telah disesuaikan dengan permintaan dari para pelaku usaha perjalanan dari China terkait pusat kuliner yang cocok untuk para pelancong.

“Iya karena memang ada permintaan dari pelaku tour China untuk tempat nongkrong malam hari dengan kulinernya,” ucapnya.

Menurutnya, destinasi wisata baru tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat Manado dan sekitarnya. Selain membuka peluang usaha bagi warga, kawasan ini juga menyediakan peluang lapangan kerja bagi masyarakat.

Pada tahun ini, dia mengatakan bahwa ASITA optimisstis dapat mencapai target kunjungan wisman yang dipasang oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, yakni 200.000 kunjungan. Hal itu telah disesuaikan dengan sejumlah rute penerbangan internasional ke Manado yang akan segera dibuka pada tahun ini.

“Target wisman ke Sulut 200.000 kunjungan untuk 2019, dengan adanya penerbangan langsung dari beberapa kota di China, dan rencananya akan ada lagi dari Davao, Philipina dan Kotakinabalu, Malaysia,” jelasnya.

Di luar hal itu, menurutnya pemerintah juga perlu berbenah dengan mendorong pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) juga perlu ditingkatkan untuk memaksimalkan potensi kunjungan wisman ke Manado.

“Untuk mendorong kunjungan wisman pasti kita harus berbenah dengan peningkatan infrastruktur, dan pemandu wisata dengan berbagai bahasa. Saat ini Dinas Pariwisata melaksanakan kursus bahasa China secara gratis untuk itu,” ujarnya.

Selain itu, penambahan obyek dan tujuan wisata di sekitar Sulawsi Utara menurutnya perlu untuk diperhatikan. Hal itu, lanjutnya, dapat didorong melalui penciptaan berbagai gelaran yang dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

Jumlah kunjungan wisman ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk Bandara Samratulangi sepanjang Januari mencapai 10.864 orang. Jumlah tersebut tercatat mengalami peningkatan 22,83% dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun lalu.

Wisman asal China mendominasi kunjungan ke Sulawesi Utara. Jumlah wisman Negeri Panda mencapai 93,80% dari kunjungan wisman pada bulan pertama tahun ini. Jumlah wisman China juga jauh lebih tinggi daripada Amerika Serikat dan Jerman yang masing-masing mencapai 0,8% dan 0,61%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini