Pasok Kebutuhan Kayu, Sampoerna Kayoe Genjot Pola Kemitraan

Bisnis.com,10 Mar 2019, 14:18 WIB
Penulis: Stefanus Arief Setiaji
Pekerja menata potongan kayu Sengon atau Albasia./ANTARA-Anis Efizudin

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sumber Graha Sejahtera, lini bisnis perkayuan di bawah bendera Sampoerna Group, membuka kesempatan kemitraan dengan kelompok masyarakat dan individu untuk memasok bahan baku kayu ke perusahaan.

Sumber Graha Sejahtera yang memiliki produk kayu seperti plywood, laminated veneer lumber (LVL), decking, dan door (pintu) merupakan perusahaan yang memiliki pasar tak kurang ke 35 negara.

Head of Plantations Sumber Graha Sejahtera (Sampoernka Kayoe) Muhammad Matori mengatakan bahwa mulai tahun ini, perusahaan akan mengembangkan skema kemitraan dengan menggunakan jalur pemasok.

“Selama ini kami beli langsung ke petani, tahun ini kami pakai jalur pemasok. Belajar dari pengalaman mitra kami yang sudah tahu kebutuhan dan kualitas yang dibutuhkan, tentu itu akan meudahkan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (10/3/2019).

Produk Sampoerna Kayoe dipasarkan ke pasar Indonesia dan juga telah di ekspor ke 35 negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan Asia Tenggara.

Bahan baku produk Sampoerna Kayoe berasal dari 80% dari kayu sengon dan jabon yang berasal dari kayu hasil tanaman petani hutan rakyat,  sedangkan 20% dari kayu   karet dan kayu hutan alam.

Karena telah memanfaatkan kayu dari tebangan hutan rakyat, maka Sampoerna Kayoe  menggagas dan menjalankan Program Penanaman Pohon Kemitraan bersama Kelompok Tani di sekitar industri.

Sampai saat ini telah dibagikan  bibit  sebanyak 69 juta pohon  dan ditanam di lahan Petani Hutan Rakyat di penjuru Indonesia.

Secara berkala Sampoerna Kayoe  membagikan bibit  sengon dan jabon untuk ditanam bersama-sama. Sejak tahun 2001, Sampoerna Kayoe tidak pernah berhenti membagikan jutaan bibit setiap tahunnya.

Program ini merupakan wujud dari komitmen Sampoerna Kayoe terhadap masa depan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini