Kontribusi Ekonomi Digital Bisa Tembus US$130 Miliar pada 2020

Bisnis.com,11 Mar 2019, 14:41 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Menkominfo Rudiantara (tengah), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kanan) dan Kepala BKPM Thomas Lembong memberikan paparan dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?' di Jakarta, Selasa (26/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah memperkirakan kontribusi ekonomi digital terhadap ekonomi nasional akan mencapai US$130 miliar pada 2020.

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mengemukakan potensi pertumbuhan dari sektor ini cukup besar dan terus berkembang.

"Kalau US$130 miliar pada 2020 itu sama saja dengan 11% dari GDP Indonesia atau hampir 12%," sebutnya dalam "Regional Investment Forum BKPM" di ICE BSD, Tangerang, Senin (11/3/2019).

Rudiantara optimistis angka tersebut dapat tercapai karena nilainya sudah menembus US$70 miliar pada 2018. Menurutnya, Indonesia sudah di dalam arah yang benar seperti China pada 8-10 tahun lalu ketika mulai merintis ekonomi digital.

Saat ini, lanjut Rudiantara, Indonesia sudah memiliki peta jalan pengembangan e-commerce untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Selain itu, Indonesia pun telah mempunyai 5 unicorn, yang 2 di antaranya bakal berkembang menjadi decacorn.

Pemerintah juga diklaim tengah mencoba berperan sebagai "mak comblang" antara venture capital dan startup yang membutuhkan.

"Kita juga buat startup agar masuk ke standar internasional," ucapnya.

Secara fasilitas, pemerintah telah memastikan rampungnya proyek Palapa Ring untuk menjamin ketersediaan jaringan broadband (pita lebar), yang diyakini dapat berdampak positif terhadap pengembangan ekonomi digital.

Palapa Ring Barat telah selesai 100% dengan total panjang 2.275 kilometer (km) dan Palapa Ring Tengah kelar seluruhnya dengan total 2.995 km. Sementara itu, Palapa Ring Timur dengan panjang 6.678 km baru rampung 94,27%. Namun, proyek ini dipastikan bakal selesai pada 2019.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas T. Lembong menuturkan arus modal ke ekonomi digital terus berjalan di tengah perlambatan ekonomi global.

"Kami tidak melihat tren menurun atau melemah, dibandingkan dengan tren pertumbuhan global, di mana beberapa pekan ini semua kawasan mulai Eropa, China, semua turunin target pertumbuhan. Khusus arus modal ke ekonomi digital masih kencang," tegasnya.

Lembong menambahkan arus modal ke ekonomi digital masih menjadi andalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini
'