Pembahasan Operasional Block Corridor Disinyalkan Tunggu Pilpres

Bisnis.com,11 Mar 2019, 18:08 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengindikasikan baru akan melanjutkan pembahasan kelanjutan operasional Blok Corridor seusai Pemilu mendatang.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan produksi minyak dan gas bumi di Blok Corridor besar sehingga memerlukan pembahasan lebih lama. Menurutnya, pembahasan lebih dalam baru akan dibicarakan pascapilpres.

“Nanti lah kalau yang sensitif-sensitif, lagi diproses lah. Sebentar lagi, mungkin bulan depan,” tuturnya, Senin (11/3/2019).

Terkait siapa saja yang kemungkinan melanjukan operasional di WK yang terminasi pada 2023 mendatang, Djoko mengatakan tetap mengutamakan operator existing untuk mengajukan proposal.

Sejauh ini, ConocoPhilips sudah memasukkan proposal perpanjangan dengan menggandeng Repsol, sementara Pertamina juga ikut dalam persaingan pengelolaan blok gas ini pada 20 tahun ke depan.

Tahun ini, blok gas tersebut diproyeksi berproduksi sebesar 145 boepd, sementara tahun lalu sebesar 150 boepd.

“Masih sesuai aturan, yang pertama itu dipersilahkan operator yang terdahulu, kemudian Pertamina, baru dilelang,” katanya.

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyatakan tertarik bersaing dengan ConocoPhilips, Repsol dan Pertamina untuk merebutkan Blok Corridor.

Hilmi Panigoro, Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk., mengatakan secara aturan memang pengajuan kontrak blok terminasi didahulukan untuk kontraktor existing.

“Kita harus ikut aturan lah, tapi kalau misalnya sampai terbuka ya kami ikut,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini