Tangkapan Cakalang Perindo Makassar Sentuh 150 Ton di Awal Tahun

Bisnis.com,11 Mar 2019, 18:58 WIB
Penulis: Sitti Hamdana
Ikan cakalang/Bisnis-Rachman

Bisnis.com, MAKASSAR - BUMN Perikanan, Perum Perindo Unit Makassar mencatat produksi tangkapan ikan cakalang dari wilayah cakupan perusahaan melonjak cukup signifikan di awal 2019.

Menurut Kepala Unit Perum Perindo Makassar Indar Widjaya, hasil tangkapan ikan cakalang telah mencapai 150 ton dalam kurun waktu Januari hingga jelang pertengahan Maret  tahun ini.

Secara persentase, hasil tangkapan itu berada sekitar 27% dari total realisasi produksi tangkapan sepanjang 2018 yang berada pada volume 550 ton.

"Awal 2019 memang produksi tangkapan ikan melimpah karena musim paceklik [ikan cakalang] sudah berakhir sejak akhir Desember 2018 lalu," ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (11/3/2019).

Adapun hingga akhir 2019 ini, Indar menargetkan secara kumulatif produksi tangkapan ikan cakalang maupun tuna yang terhimpun dari wilayah kerja Perum Perindo Makassar bisa mencapai 3.000 ton.

Dia mengemukakan, target produksi tangkapan itu melonjak signifikan dari realiasi tahun lalu dengan mengacu pada potensi pasokan cakalang dan tuna di perairan cakupan operasional perusahaan.

Bukan hanya itu, penetapan target itu dilandasi pula oleh langkah otoritas berwenang terkait pemberantasan tindakan illegal, unregulated, unreported (IUU) fishing di wilayah perairan Indonesia.

"Target kami tahun ini meningkat hampir enam kali lipat dibanding tahun lalu," ucapnya.

Di sisi lain, Indar mengungkapkan jika Perindo juga intensif menyambangi nelayan dan sentra pelabuhan perikanan di Sulawesi Selatan untuk mendorong peningkatan hasil tangkapan cakalang dan tuna.

Dalam setiap kunjungan tersebut, keluhan para nelayan didata dan diberikan solusi.

"Contohnya kalau mereka kekurangan es, kita bantu. Apalagi mereka senang karena kami membayar ikannya cash, tidak ngutang. Dari situ mereka sangat semangat melaut dan semakin produktif," katanya Indar. (K39)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amri Nur Rahmat
Terkini