Bisnis.com, JAKARTA -- PT Investree Radhika Jaya (Investree) optimistis mencapai pertumbuhan pembiayaan syariah dengan dukungan pendanaan dari pendana asal Timur Tengah.
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan Saat ini Investree didukung oleh institusi keuangan dari Timur Tengah sebagai super lender.
Menurutnya pendana asing ini sangat tertarik dengan pasar Indonesia lantaran dapat menawarkan harga yang lebih tinggi, mengingat tingkat marjin pembiayaan syariah di sana.
“Kami belum dapat menyebutkan nilai pendanaannya. Tetapi standby facility cukup untuk mencapai target pertumbuhan kami,” ujarnya, Senin (11/3/2019).
Kendati demikian, bukan berarti lembaga keuangan dalam negeri seperti bank umum maupun BPRS dan BPD syariah tidak tertarik untuk membiayai fintech. Dia meyakini, dengan semakin gencarnya edukasi terhadap masyarakat, pendanaan untuk fintech berbasis akan semakin meningkat.
“Ini konsep yang baru. Bank harus mengembangkan produk untuk kerja sama dengan fintech. Lagi pula POJK [Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital oleh Bank Umum] juga baru keluar tahun lalu jadi,” ujarnya.
Saat ini sekitar 10.000 pendana ritel telah aktif mendanai pembiayaan Investree. Sebanyak 20% telah berperan untuk mendanai pembiayaan syariah. Adrian memprediksi kombinasi pendanaan institusi dan ritel akan mencapai 50:50.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel