Amerika Diprediksi Masih Jadi Raja Minyak Dunia hingga 2024

Bisnis.com,11 Mar 2019, 22:46 WIB
Penulis: Dika Irawan
Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat akan menyokong pertumbuhan suplai minyak global selama 5 tahun ke depan, memberikan tambahan 4 juta barel per hari bagi produksi negara-negara yang telah booming minyak.

Badan Energi International (International Energy Agency/IEA) menyatakan hal itu, Senin (11/3/2019).

"Amerika Serikat semakin memimpin ekspansi pasokan minyak global, dengan pertumbuhan yang signifikan juga terlihat di antara produsen non-OPEC lainnya, termasuk Brasil, Norwegia, dan produsen baru Guyana," kata IEA dalam prospek 5 tahunnya seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/3/2019).

Lembaga itu memperkirakan, pada akhir perkiraan 2024, ekspor minyak dari Amerika Serikat akan menyusul Rusia dan mendekati Arab Saudi, sehingga membawa keragaman pasokan yang lebih besar.

Sementara itu, pertumbuhan permintaan minyak global akan mereda karena China melambat, tetapi akan tetap naik dengan rata-rata tahunan 1,2 juta barel per hari hingga 2024.

"Namun, IEA terus melihat tidak ada puncak dalam permintaan minyak, karena petrokimia dan bahan bakar jet tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan, terutama di Amerika Serikat dan Asia, lebih dari mengimbangi perlambatan dalam [permintaan] bensin karena peningkatan efisiensi dan mobil listrik," kata  lembaga yang berbasis di Paris tersebut.

Di samping itu, Irak akan memperkuat posisinya sebagai produsen utama, menjadi sumber pasokan baru ketiga terbesar di dunia. Sekaligus mendorong pertumbuhan dalam kelompok produsen OPEC.

"Peningkatan ini harus mengkompensasi kerugian curam dari Iran dan Venezuela, serta situasi yang masih rapuh di Libya," kata IEA.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini