Tingkat Penetrasi Rendah, Potensi Pasar Asuransi Masih Sangat Besar

Bisnis.com,12 Mar 2019, 12:16 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana

Bisnis.com, JAKARTA – Masih rendahnya tingkat penetrasi industri asuransi di Indonesia dinilai perlu lebih dilihat secara positif, yakni sebagi potensi bagi pengembangan bisnis jasa keuangan tersebut.

Direktur Pengawas Asuransi Otoritas Jasa Keuangan Ahmad Nasrullah mengakui tingkat penetrasi asuransi yang belum bisa melebihi angka 5% ini memang menjadi problem menahun. Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara tetangga dalam hal itu.

Tingkat penetrasi asuransi di Singapura, jelasnya, telah mencapai kisaran 6% -7%. Kendati begitu, dia menilai hal itu perlu disikapi dari perspektif yang lebih optimistis.

“Bisnis asuransi sebenarnya tumbuh, tetapi GDP juga selalu naik. Mesti dilihat dari sisi optimisnya, berarti potensinya masih cukup besar,” ungkapnya di sela-sela Seminar Prospek Bisnis IKNB 2019, Peluang dan Tantangan di Tahun Politik, Selasa (12/3/2019).

Perspektif itu, kata Ahmad, nampak dari tingginya minat pemodal, khususnya pihak asing, untuk mengajukan izin pembentukan perusahaan baru. Padahal, jelasnya, saat ini sudah ada 139 asuransi, baik di bidang asuransi jiwa maupun asuransi kerugian.

Menurutnya, tingginya minat dari pemodal asing itu menjadi sinyal positif bagi industri. Pasalnya, sebelum mengajukan proposal, para investor itu sudah melakukan kajian mendasar terkait prospek pasar asuransi Indonesia.

“Itu membuktikan industri ini masih potensial dari sisi bisnis. Artinya, kalau dari persepsi positif, rendahnya penetrasi, masih besarnya potensi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggi Oktarinda
Terkini