Bisnis.com, JAKARTA — Perbankan sepakat akan mulai menahan kenaikan suku bunga deposito usai tren peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia yang terjadi hampir sepanjang tahun lalu.
Deputi General Manager Wealth Management Division BNI Alwas Kurniadi Yarman mengatakan bahwa melihat kemungkinan tingkat suku bunga 7 Days Repo Rate masih tetap, maka sepertinya masing-masing bank masih berusaha untuk tidak menaikan suku bunga.
"Kami sendiri belum ada kenaikan suku bunga, sepertinya juga tidak akan ada karena yield obligasi negara sekarang turun juga," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (12/11/2019).
Senada, Direktur Utama PT Bank Mega Tbk. Kostaman Thayib mengatakan bahwa pada tahun lalu kenaikan suku bunga memang cukup tinggi. Alhasil, nasabah ada yang mengajukan permintaan bunga deposito sampai dengan 9,4%.
Menurut Kostaman, perseroan pun tidak mungkin memberikan bunga deposito yang lebih besar dari bunga kredit. Namun, perseroan mengaku tidak banyak memiliki portofolio deposito dengan bunga khusus.
"Kami masih aman sebenarnya jadi deposito bunga spesial tidak banyak, tetapi kemarin juga tetap memenuhi kenikan bunga sampai 8% yang besar dan yang kecil masih sekitar 5%," katanya.
Kostaman menilai saat ini kondisi sudah puncak dan Bank Indonesia memastikan tidak akan menaikkan suku bunga kembali. Hal itu, bagi Kostaman mengindikasi ke depan ruang untuk penurunan suku bunga deposito masih terbuka.
Sementara itu, mengutip data Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS rerata tingkat bunga deposito rupiah bank benchmark LPS pada akhir Januari 2018 mencapai 6,17% atau naik 2 bps dari posisi akhir Desember 2018. Hal yang sama terjadi juga pada rata-rata suku bunga minimum yang juga naik 5 bps ke posisi 5,04% sementara suku bunga masksimal stabil pada posisi 7,15%.
Sementara itu, tingkat bunga deposito valas pada periode yang sama cenderung menurun, untuk rerata turun 4 bps dan maksimal turun 6 bps.
LPS pun menilai tren kenaikan lanjutan pada suku bunga simpanan perbankan masih terbuka tetapi akan cenderung terbatas karena sejumlah kelompok bank sudah melewati level tertingginya khususnya untuk suku bunga maksimal atau spesial rate. Pola ini sejalan dengan berhentinya kenaikan suku bunga kebijakan oleh BI.
Sisi Iain suku bunga simpanan valas diperkirakan akan stabil dengan kecederungan turun ditengah membaiknya kinerja nilai tukar dan arah kebijakan The Fed yang lebih dovish. Penyesuaian kenaikan suku bunga kredit cukup terbuka namun akan secara selektif dilakukan untuk menjaga potensi kenaikan NPL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel