Proyek PLTA Sungai Tayan, Gubernur Kaltara Peroleh Kepastian dari Kepala Staf Presiden

Bisnis.com,13 Mar 2019, 11:18 WIB
Penulis: Yanuarius Viodeogo
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie/BisnisEldwin Sangga

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie bertemu untuk membahas persiapan konstruksi pembangunan PLTA di Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan.

Pertemuan itu berlangsung di ruang kerja Moeldoko di Kompleks Istana Negara Jakarta, hadir pula Bupati Bulungan Sujati, Direktur Kriminal Khusus Polda Kaltara Helmi Kwarta Kusuma dan Presiden Direktur PT Kayan Hydro Energi (KHE) Chandra Lee.

Dsri pertemuan dengan Moeldoko, Irianto mengatakan bahwa KSP turut bertugas untuk koordinasi dan mengendalikan pelaksanaan investasi proyek-proyek strategis nasional salah satunya proyek PLTA Sungai Kayan.

"Tadi disampaikan pada akhir Maret 2019 ini, pihak investor KHE dan kontraktor pelaksana Power China Corp difasilitasi Pemprov dan KSP menjelaskan kepada media terkait konstruksi dan rencana realisasi investasi PLTA di Kaltara ini," kata Irianto dari siaran pers Pemprov Kaltara, Rabu (13/3/2019).

Dia mengatakan, tahap I adalah pembangunan konstruksi bendungan pada Mei nanti, selanjutnya tahap pembangunan keseluruhan untuk memuwujudkan PLTA yang menghasilkan 900 Megawatt.

"Selanjutnya secara keseluruhan dari 5 bendungan yang dibangun akan menghasilkan listrik dengan perhitungan investasi Rp250 hingga Rp300 triliun," kata dia.

Irianto menjelaskan, perusahaan BUMN China yakni Power China yang berminat berinvestasi memiliki pengalaman tidak diragukan lagi untuk membangun PLTA.

Perusahaan itu, menurutnya, pernah membangun PLTA Three Gorges, yang merupakan bendungan terbesar di China dan sejumlah bendungan di negara lain.

Dia berharap, dengan adanya PLTA yang diharapkan selesai 5 tahun ke depan meningkatkan perekonomian daerah sekitar karena adanya pasar, hotel, rumah sakit dan sarana publik lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini