Disandera 99 Hari di Yaman, Adib Nadim Akhirnya Pulang ke Tanah Air

Bisnis.com,14 Mar 2019, 17:23 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Ilustrasi: Serangan bom bunuh diri di Aden, Yaman/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang warga negara Indonesia yang sempat menjadi sandera kelompok bersenjata di Yaman akhirnya kembali ke tanah air. Adib Nadim tiba di Indonesia pada Rabu (13/3/2019) dengan penerbangan Oman Air didampingi staf Kedutaan Besar RI di Muscat.

Adib yang merupakan mahasiswa Universitas Darul Hadits, Sihr, Hadramaut, itu ditangkap kelompok bersenjata di Kota Yaslah, sekitar 30 kilometer selatan Yaman pada 28 November. Ia ditahan saat sedang menemani kawannya, seorang warga negara Malaysia, yang akan menjenguk keluarga di kota Sanaa.

Adib kemudian ditahan selama 99 hari bersama tujuh orang warga negara asing lainnya. Adib berhasil dibebaskan pada 7 Maret 2019 lalu berkat kerja sama antara otoritas keamanan Oman dan kontak-kontak KBRI Muscat yang ada di Sanaa.

Usai pembebasan tersebut, Adib pun mengungkapkan rasa syukurnya. Ia berterima kasih terhadap berbagai pihak yang telah mengupayakan pembebasan dirinya.

"Alhamdulillah saya bisa bebas. Terima kasih atas bantuan KBRI dan pemerintah yang sudah mengupayakan pembebasan saya," ungkap Adib saat bertemu Duta Besar RI untuk Oman, Mustofa Taufik Abdul Latif, seperti dikutip dari keterangan resmi.

Atas pembebasan Adib, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan apresiasinya terhadap otoritas Oman. Hal ini ia ungkapkan kala kunjungan bilateral Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi bin Abdullah di Jakarta, Kamis (14/3/2019).

"Atas nama pemerintah Indonesia, saya menyampaikan terima kasih atas bantuan otoritas keamanan Kesultanan Oman dalam pembebasan seorang WNI di Yaman," ungkap Retno.

Sampai saat ini masih ada sekitar 2.000 warga Indonesia yang berada di Yaman. Sebagian besar terkonsentrasi di Hadramaut dan merupakan pelajar yang tengah menuntut ilmu di berbagai lembaga pendidikan Islam di sana. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan imbauan bagi WNI untuk tak berkunjung ke Yaman sejak konflik bersenjata pecah pada 2015. Imbauan tersebut belum dicabut mengingat kondisi yang belum kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini