Romahurmuziy Ditangkap, TKN 01 Kaget & Sedih

Bisnis.com,16 Mar 2019, 15:59 WIB
Penulis: Rustam Agus
Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019). Ketum PPP Romahurmuziy bersama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenang Jawa Timur Haris Hasanuddin ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama (Kemenag)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Tim Kampanye Nasional Paslon 01 sangat kaget, dan shock setelah mendengar ada pimpinan partai salah satu anggota Koalisi Indonesia Kerja yang ditangkap KPK.

"Pak Rommy dan PPP adalah bagian koalisi, Kami Prihatin; Hukum Tidak Boleh Diintervensi," kata Sekretaris TKN 01 Hasto Kristiyanto dalam rilisnya, Sabtu (16/3)

Hukum, lanjutnya, memang tidak bisa diintervensi siapapun.

"Kami hormati proses hukum dengan azas praduga tak bersalahnya. Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk benar-benar hadirkan kekuasaan dan kepemimpinan yang amanah"

Hasto menyatakan atas OTT KPK yang menimpa rekan koalisi sejujurnya mengakui sedih, dan terpukul. "Apapun Mas Rommy adalah bagian dari kami. Kami tidak menutupi hal tsb. Kami telan pil pahit itu."

Sebab, lanjutnya, kami bukan tipe yang meninggalkan teman koalisi ketika sedang terkena persoalan itu.

"Namun kami juga punya prinsip untuk tidak mencampuri proses hukum. Kami hormati yurisdiksi KPK dalam pemberantasan korupsi termasuk kewenangan di dalam melakukan OTT"

 Selaku sekretaris tim kampanye, Hasto menyampaikan keprihatinannya kepada seluruh keluarga besar PPP.

"Sekali lagi, bahwa hukum itu tidak mengenal siapa yang menjadi bagian dari pemerintahan dan siapa yang menjadi bagian diluar pemerintahan. Sebab pedang keadilan korupsi itu bergerak ke seluruh lini tanpa kecuali"

Pihaknya  berharap hal tersebut menjadi kejadian yang terakhir kali.

"Kami menghimbau seluruh pihak, khususnya para penyelenggara negara untuk tidak menyalah gunakan kekuasaan. Semoga kita mengambil pelajaran atas masalah ini dan ikut berjuang mencegah terjadinya korupsi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini