Puluhan Korban PHK PT Freeport Datangi Lokasi Debat Cawapres

Bisnis.com,17 Mar 2019, 20:55 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Korban PHK PT Freeport mendatangi lokasi debat cawapres di Hotel Sultan Jakarta/Bisnis-Sholahuddin Al Ayyubi

Bisnis.com, JAKARTA - Puluhan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) PT Freeport menyambangi lokasi debat Cawapres di Hotel Sultan Senayan Jakarta Selatan untuk menyampaikan aspirasi mengenai pelanggaran ketenagakerjaan yang dilakukan oleh PT Freeport.

Ketua Koordinator korban PHK PT Freeport, Jerry Jarangga mengungkapkan pihaknya membawa 40 dari total 8.300 tenaga kerja yang di PHK oleh PT Freeport di Papua, untuk menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berencana memanggil pihak PT Freeport. Menurutnya, sudah 1 bulan lebih Jokowi berjanji mencarikan solusi dan memanggil pihak PGt Freeport terkait PHK tersebut, tetapi sampai saat ini belum ada solusi yang diberikan Presiden Jokowi.

"Kami datang ke sini karena bertepatan dengan tema debat malam ini yaitu ketenagakerjaan. Jadi ada pelanggaran ketenagakerjaan yang dilakukan oleh PT Freeport. Total yang di PHK oleh Freeport ada sekitar 8.300 orang. Kami ke sini [Hotel Sultan] untuk menyampaikan aspirasi," tuturnya, Minggu (17/3/2019).

Dia menjelaskan sejak PHK dilakukan PT Freeport tahun 2017 lalu, ada 41 eks pekerja PT Freeport yang telah meninggal dunia lantaran BPJS yang diberikan telah diputus. Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan rekening bank yang digunakan para pekerja untuk menabung, juga diblokir PT Freeport tanpa alasan yang jelas.

"Sejak surat PHK itu diberikan oleh PT Freeport. Kami harus meninggalkan tempat kerja maksimal 2 hari setelah menerima surat. Jika tidak, kami akan dijemput pihak keamanan di Freeport," kata Jerry.

Dia berharap siapapun yang jadi Presiden setelah pencoblosan 17 April 2019 nanti, dapat memberi perhatian lebih terhadap para pekerja dari bagian Timur Indonesia sehingga tidak ada pelanggaran ketenagakerjaan lagi.

"Jangan sampai apa yang terjadi hari ini, terjadi juga setelah ada pemerintahan baru nanti. Harus ada presiden yang pro kepada rakyat, terutama rakyat di Indonesia bagian Timur," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini