TKN Sebut Ide Sandi Hapus UN dan Libur Ramadhan Untuk Tarik Pemilih Usia Sekolah

Bisnis.com,18 Mar 2019, 21:12 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
DEBAT CAWAPRES PILPRES 2019: Calon Presiden nomor urut 01 Maruf Amin dan nomor urut 02 Sandiaga Uno menyampaikan visi&misi dalam Debat Calon Wakil Presiden Pilpres 2019 di Jakarta, Minggu (17/3)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — TKN Jokowi-Ma'ruf menyebut bahwa ide penghapusan ujian nasional (UN) dan libur selama ramadhan yang diungkapkan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam Debat Cawapres, Minggu (18/3/2019) hanya bertujuan mendongkrak elektoral semata.

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Tb Ace Hasan Syadzily menyatakan hal tersebut dalam konferensi pers di Posko Cemara TKN Jokowi-Ma'ruf, Senin (18/3/2019).

"Buat kami penghapusan UN kalau alasan hanya sekadar pemborosan anggaran tentu sangat naif justru UN ini sebagai upaya kita memiliki standar kompetensi lulusan siswa secara nasional. Bagaimana mungkin kita akan memiliki daya saing kalau kita tidak meniliki standar kompetensi kelulusan siswa, yang memang secara nasional dijadikan parameter," ujarnya.

"Tentang misalnya penelusuran minat dan bakat, tentu itu juga dilakukan. Tapi yang sangat penting adalah bagaimana peserta didik memiliki standar kelulusan kompetensi yang bersifat nasional sehingga ada pemerataan kemampuan atau kompetensi pendidikan," tambahnya.

Oleh sebab itu, Ace menjelaskan bukan berarti TKN Jokowi-Ma'ruf menolak menghapus UN, tetapi keberatan dengan argumentasi yang disampaikan Sandi.

Terlebih, Ace menduga penghapusan UN yang dikemukakan Sandi hanya untuk meraih simpati para calon lulusan SMA atau SMK yang sudah memiliki hak suara.

"Saya pribadi menduga tujuan penghapusan UN semata untuk aspek elektoral. Jangan karena ingin meraih dukungan dari pemilih jelang lulusan SMA atau menjelang SMA, kita mengabaikan aspek yang sangat penting dalam dunia pendidikan yaitu soal kompetensi lulusan, atau standar kelulusan secara nasional," ungkap Ace.

Selain itu, terkait libur sepanjang bulan Ramadhan, Ace menilai ide tersebut memiliki tujuan yang sama. Yaitu, untuk menarik simpati dari kalangan muslim usia sekolah.

"Bulan Ramadhan itu memang bulan ibadah. Bukan berarti menurunkan intensitas kita untuk tetap beraktivitas seperti biasa, kalau perlu sekolah itu tetap diadakan, dan ditambah dengan kegiatan kerohanian. Justru itu makin positif untuk meningkatkan spiritualitas anak didik kita dengan lebih mendekatkan kepada Allah melalui pendidikan formal dan informal," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini