Bisnis.com, JAKARTA – Pemanfaatan layanan kesehatan dalam jaringan (online) dinilai mendorong pertumbuhan peserta asuransi kesehatan dan memudahkan masyarakat untuk lebih mengetahui asuransi kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad S. Dalimunthe kepada Bisnis.com, Minggu (17/03/2019) malam.
Dia menjelaskan pemanfaatan layanan kesehatan online dapat menjadi upaya awal perusahaan yang menjual produk asuransi kesehatan dalam menjaga masyarakat agar hidup sehat sebagai langkah mitigasi risiko.
Layanan secara online pun dinilai Dody sangat tepat dalam kondisi saat ini karena masyarakat bisa mendapatkan informasi dan layanan yang efektif serta efisien.
"[Pelayanan kesehatan online] setidaknya memudahkan akses masyarakat, calon tertanggung, untuk mengetahui asuransi kesehatan, juga akses bagi peserta asuransi dalam menerima pelayanan benefit dan klaim," ujar Dody kepada Bisnis.
Pemanfaatan layanan kesehatan online oleh perusahaan asuransi kesehatan, menurut Dody, dapat menjadi sarana literasi asuransi yang baik. Hal tersebut kemudian dapat membuat masyarakat tertarik sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan peserta asuransi kesehatan.
Pertumbuhan peserta asuransi kesehatan menurut Dody perlu diperhatikan setelah jumlahnya sempat menurun pada kurun 2017–2018. Dia menjelaskan, berlakunya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) memengaruhi pilihan masyarakat terhadap proteksi kesehatan, sehingga sebagian masyarakat memilih melepaskan asuransi kesehatan swasta.
Meskipun begitu, menurut Dody, asuransi pemerintah tersebut memiliki sasaran utama masyarakat menengah ke bawah yang sebelumnya, tidak semuanya memiliki polis asuransi kesehatan. Adapun, asuransi kesehatan komersial menyasar segmen masyarakat yang menginginkan manfaat tambahan.
"Prinsipnya asuransi kesehatan komersial mengisi benefit yang tidak disediakan oleh BPJS Kesehatan," tutup Dody.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel