Ini Fakta Seputar Kecelakaan Boeing 737 Max Milik Ethiopian Airlines dan Lion Air

Bisnis.com,19 Mar 2019, 07:55 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Teknisi bersiap memeriksa pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 300 pesawat penumpang Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9 di seluruh dunia telah dilarang terbang menyusul dua kecelakaan fatal selama lima bulan terakhir di Ethiopia dan Indonesia yang menewaskan hampir 350 orang secara keseluruhan.

Penyebab kedua kecelakaan ini sedang diselidiki. Salah satu pertanyaan terbesar yang belum terjawab: Apakah perangkat lunak pesawat yang harus disalahkan?

Berikut ini adalah fakta-fakta seputar jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX milik Ethiopian Airlines dan Lion Air, seperti dikutip Reuters:

 

Apa Langkah Berikutnya?

Anggota parlemen AS mengatakan pesawat-pesawat tersebut akan dilarang terbang selama berminggu-minggu untuk dilakukan pemutakhiran perangkat lunak di setiap pesawat.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters pada 16 Maret bahwa Boeing berencana untuk merilis perangkat lunak yang telah dimutakhirnya untuk pesawat 737 MAX dalam seminggu hingga 10 hari ke depan.

Tidak ada tuntutan hukum yang diajukan sejak jatuhnya Ethiopian Airlines, namun sejumlah pengacara penggugat mengatakan mereka berharap Boeing akan dituntut di AS.

Penyelidik diperkirakan mengeluarkan laporan pendahuluan berdasarkan informasi yang mereka peroleh dari flight data recorder dan cockpit voice recorder. Setelahnya, sejumlah negara akan membuat keputusan apakah akan mencabut larangan terbang Boeing MAX berdasarkan informasi itu.

Sementara itu, Ethiopian Airlines mengatakan pada 16 Maret bahwa pengujian DNA untuk identifikasi korban jatuhnya pesawat dapat memakan waktu hingga enam bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini