Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif, PT Selamat Sempurna Tbk. optimistis dengan kondisi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tak akan memengaruhi laba perseroan pada tahun ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 9 poin atau 0,06% menuju level Rp14.230 per dolar AS menjelang akhir perdagangan pada pukul 15.34 WIB.
Sekretaris Perusahaan Selamat Sempurna Lidiana Widjojo mengatakan bahwa perseroan pernah menghadapi masa saat di mana rupiah menguat lebih tinggi terhadap dolar AS. Menurutnya, pada saat itu perseroan masih mampu mengantongi laba yang baik.
Nilai kurs menjadi salah satu faktor terhadap laba perusahaan yang bergerak dalam bisnis penjualan suku cadang mobil tersebut. Pasalnya, emiten berkode saham SMSM tersebut lebih banyak melakukan perdagangan pada pasar ekspor.
“Bagi kami, kami juga pernah menghadapi saat rupiah menguat sampai Rp9.000, itu kita melihat masih profit. Jadi sampai saat ini belum ada yang membuat pertumbuhan sampai negatif, karena kan kita pernah mengalami di tahun 2009 dan 2010 perusahaan tetap tumbuh dan tetap profit,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (19/3/2019).
Sekadar informasi, SMSM telah menjual suku cadang penyaring dan radiator mobil di lebih dari 100 negara di dunia, di antaranya adalah Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan China.
Porsi penjualan suku cadang di pangsa ekspor SMSM sebesar 70% dari penjualan yang dilakukan perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel