Industri, Pariwisata, dan Maritim Jadi Motor Pertumbuhan Baru

Bisnis.com,19 Mar 2019, 13:16 WIB
Penulis: Rivki Maulana
ilustrasi: Pemandangan infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun./ANTARA-Rahmad

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR)  bakal melanjutkan pembangunan tematik untuk merealisasikan visium Indonesia 2045. Industri, pariwisata, dan maritim bakal menjadi motor pertumbuhan baru perekonomian Indonesia dalam 25 tahun ke depan.

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Hadi Sucahyono mengatakan pihaknya menggunakan pendekatan berbasis kewilayahan atau wilayah pengembangan strategis (WPS) dalam membangun infrastruktur secara terpadu. Dia menambahkan, BPIW telah memetakan wilayah Indonesia ke dalam 35 WPS.

Hadi menerangkan, setiap WPS memiliki kawasan tematik seperti kawasan industri, pariwisata, kawasan ekonomi khusus, maupun kawasan perdesaan prioritas. Dia mengimbuhkan, pendekatan kewilayahan diproyeksi bisa membuat pembangunan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung suatu wilayah.

“Pendekatan WPS diharapkan dapat mendorong pengembangan infrastruktur PUPR yang terpadu, komprehensif, cepat mengatasi kesenjangan infrastruktur di kawasawan Barat dan Timur," jelas Hadi di sela Konsultasi Regional Wilayah Jawa-Bali di IPB Convention Center, Bogor, Senin malam (18/3/2019)

Secara khusus, dalam lima tahun ke depan (2020-2024), masalah disparitas akan menjadi isu strategis daam pengembangan wilyah di Jawa dan Bali. Di samping itu, penyelesaian proyek strategis nasional dan peningkatan layakan infrastruktur menjadi isu penting lainnya.

Adapun secara umum, pengembangan infrastruktur diarahkan untuk mendukung visium Indonesia 2045, yaitu memajukan sektor industri sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, mendukung destinasi unggulan pariwisata, dan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Di sektor industri, modernisasi akan dilakukan pada industri pengolahan berbasis sumber daya alam dengan integrasi rantai pasok dari hulu ke hilir. Walhasil, industri diarahkan untuk menjadi bagian dari rantai pasok nilai global atau global value chain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Rochmad Purboyo
Terkini