Jokowi Ingin MRT Bisa Dikembangkan di Bandung, Surabaya, dan Medan

Bisnis.com,19 Mar 2019, 16:11 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) Menko PMK Puan Maharani (kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) mencoba moda transportasi MRT dari Stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus-Bundaran HI di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginginkan konsep mass rapid transit (MRT) bisa diadopsi di daerah lainnya misalnya Bandung, Surabaya, dan Medan.

Menurutnya, daerah ibu kota provinsi di Indonesia rata-rata tingkat kemacetannya sudah cukup tinggi karena tidak didukung dengan sistem transportasi publik yang memadai.

"Bandung, Surabaya, Medan. Semuanya akan kita coba, yang sudah mulai macet di kota-kota terutama ibu kota provinsi yang mulai macet," katanya saat meninjau MRT, Selasa (19/3/2019).

Presiden Jokowi menyebutkan Indonesia sudah terlambat dalam membangun infrastruktur transportasi publik sehingga tingkat kemacetan di beberapa daerah, terutama Jabodetabek sudah cukup tinggi.

Berdasarkan data Bappenas, kemacetan di Jabodetabek menyebabkan kerugian hingga Rp65 triliun setiap tahunnya. Bahkan, angka kerugian itu diprediksi sudah mencapai hampir Rp100 triliun pada saat ini.

MRT Jakarta direncanakan beroperasi pada 24 Maret 2019. Pengerjaan fase 1 ini melalui 13 stasiun dengan panjang lintasan 16 kilometer (km).

Sebagai informasi, total ada 13 stasiun MRT yang terbentang dari wilayah Jakarta Selatan sampai Jakarta Pusat. Seluruh stasiun tersebut, yakni Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Pasar Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran HI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini