Lulus Magang di Jepang Bisa Langsung Kerja dengan Visa Khusus

Bisnis.com,20 Mar 2019, 09:22 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Nissan X-Trail. /NISSAN

Bisnis.com, JAKARTA — Pekerja magang di Jepang kini bisa langsung tinggal dan bekerja di Negeri Sakura dengan visa kerja keterampilan khusus yang disebut sebagai tokuteiginou.

Delegasi Lementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Perindustrian (METI) Jepang Yoko Ikeda menuturkan terhitung mulai 1 April 2019, akan diberlakuan visa kerja baru untuk tenaga kerja asing pada 14 sektor bidang pekerjaan.

"Selama ini Jepang sangat terbantu dengan program pemagangan, termasuk peserta pemagangan dari Indonesia. Dengan diberlakukannya visa kerja baru tersebut peserta magang yang telah menyelesaikan program pemagangan berkesempatan bekerja di Jepang dengan visa kerja keterampilan khusus atau dalam bahasa Jepang disebut tokuteiginou," ucapnya.

Hanya saja, lanjutnya, jika hanya mengandalkan peserta magang, tentu tidak bisa mencukupi kebutuhan tenaga kerja di Jepang. 

Dalam skema visa kerja tokuteiginou tersebut, Ikeda berharap peserta magang yang telah pulang ke Indonesia bisa kembali bekerja di Jepang.

"Selain itu, ada juga jalur melalui pemegang visa pendidikan (ryugakusei), atau tenaga kerja baru yang belum pernah bekerja di Jepang, namun mempunyai kemampuan bahasa dan tingkat keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri di Jepang," terangnya.

Dirjen Binalattas Kemenaker Bambang Satrio Lelono mengatakan  saat ini Pemerintah Indonesia memang tengah fokus terhadap program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga Indonesia percaya diri bisa membantu Jepang. 

"Saya menyambut baik kunjungan ini karena pada waktu yang sama pemerintah Indonesia juga sedang fokus dan memberikan prioritas pada program peningkatan kualitas SDM," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (19/3).

Kemenaker memang tengah fokus menggenjot peningkatan kompetensi SDM melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Satrio optimistis lulusan BLK mampu bersaing di dunia industri, baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk di Jepang. 

"Kami akan menyesuaikan sistem pelatihan di BLK dengan kebutuhan sektor industri, baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia," tuturnya.

Guna memuluskan langkah pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang, dia meminta agar Negeri Sakura tersebut segera merumuskan standar kebutuhan industri di negaranya agar Indonesia bisa menyesuaikan kurikulum pelatihan di BLK sesuai dengan standar mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Demis Rizky Gosta
Terkini