Cara TKN Genjot Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Jelang Pilpres 2019

Bisnis.com,20 Mar 2019, 11:10 WIB
Penulis: Lalu Rahadian
Ace Hasan Syadzil, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kyai Maruf/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kampanye dengan metode rapat umum akan menjadi senjata Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk menaikkan dan menjaga elektabilitas pasangan nomor urut 01 di pilpres 2019 itu.

Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengatakan, rapat umum akan dimanfaatkan maksimal karena sebentar lagi kampanye dengan metode itu sudah dimulai. Pelaksanaan kampanye rapat umum akan berlangsung 24 Maret 2019 hingga 13 April 2019.

Pernyataan itu disampaikan Ace menanggapi hasil survei pilpres yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari hingga 5 Maret lalu. Dalam hasil survei yang diterbitkan Rabu (20/3/2019) ini, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tercatat menipis dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Survei Litbang Kompas ini harus disikapi sebagai pelecut untuk lebih kerja keras memanfaatkan sisa waktu satu bulan ke depan. Apalagi Kompas menyebut [kampanye] rapat umum sangat menentukan. Kami akan memanfaatkan rapat umum ini untuk menaikan elektabilitas secara maksimal,” kata Ace dalam keterangan tertulis kepada wartawan.

Berdasarkan survei Kompas, selisih elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga adalah 11,8%. Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan 49,2 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga meraih 37,4 persen. Ada 13,4 persen responden yang merahasiakan pilihannya.

Jika berkaca pada survei Litbang Kompas pada Oktober 2018, ada penurunan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Sebaliknya, elektabilitas Prabowo-Sandiaga mengalami kenaikan.

Pada Oktober 2018, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan 52,6 persen, sementara Prabowo-Sandi 32,7 persen, dengan 14,7 persen responden merahasiakan jawaban.

“Sebetulnya jarak 6 bulan antara bulan Oktober 2018 ke Maret 2019 merupakan jarak cukup jauh. Ada proses yang dinamis. Itu sesuatu yang biasa saja. Apalagi survei ini belum memotret hasil debat ketiga dimana masyarakat yang pada awalnya under estimate kepada Kyai Ma’ruf Amin, ternyata banyak menyebutnya di luar ekspektasi,” kata Ace.

Politikus Golkar itu yakin Jokowi-Ma'ruf akan menang di pemilu 2019. Dia juga optimis suara Jokowi-Ma'ruf akan melebihi 55 persen di pemilu mendatang.

“Apalagi membaca survei Litbang  Kompas ini juga harus dibacanya hasil  ekstrapolasi yang juga secara jelas disebutkan dalam Kompas, atau bahasa non statistik: "Prediksi Hasil Akhir": 56,8 persen vs 43,2 persen. Jadi selisih hasil akhirnya 13,6 persen,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini