Belanda Curigai Motif Teroris di Balik Penembakan Trem Utrecht

Bisnis.com,20 Mar 2019, 00:42 WIB
Penulis: Kahfi
Petugas polisi terlihat di depan gedung tempat tersangka utama penembakan ditangkap di Utrecht, Belanda, 18 Maret 2019./Reuters

Bisnis.com, AMSTERDAM - Jaksa penuntut Belanda mengatakan mereka sedang menyelidiki kemungkinan motif teroris di balik penembakan sebuah trem di kota Utrecht di mana tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka.

Dikutip dari Reuters, Selasa (19/3/2019), pria kelahiran Turki, Gokmen Tanis, 37 tahun, ditangkap setelah perburuan tujuh jam pada hari Senin oleh pasukan keamanan.

Jaksa penuntut mengatakan dia dicurigai melakukan tiga penembakan fatal, kemungkinan dengan niat teroris. Dua tersangka lainnya juga ditahan, kata polisi, tetapi peran mereka tidak jelas.

"Hingga saat ini, motif teroris sedang dipertimbangkan secara serius," kata jaksa penuntut dalam sebuah pernyataan, mengutip "sifat penembakan dan surat yang ditemukan di mobil yang melarikan diri."

Tetapi masih belum jelas apakah Tanis bertindak berdasarkan kepercayaan politik atau dendam pribadi. "Motif lain tidak dikesampingkan," kata pernyataan itu.

Tanis memiliki sejarah perselisihan dengan penegak hukum. Dia dihukum karena memiliki senjata ilegal pada 2014 dan karena mengangkat toko dan pencurian awal bulan ini.

Dia dibebaskan dari tahanan pada 1 Maret, setelah ditahan atas dugaan pemerkosaan, Pengadilan Distrik Utrecht mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah penangkapannya pada hari Senin. Dia akan muncul di pengadilan pada Juli sehubungan dengan tuduhan pemerkosaan.

Di bawah hukum Belanda, Tanis harus diajukan kepada hakim pada hari Kamis tetapi belum harus dituntut.

Tiga korban diidentifikasi sebagai wanita berusia 19 tahun dan dua pria berusia 28 dan 49 tahun. Tiga lainnya, mulai dari 20 hingga 74 tahun, terluka parah dalam penembakan itu.

Jaksa penuntut mengatakan mereka sejauh ini belum dapat mengetahui hubungan antara para korban dan tersangka pria bersenjata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini