Partisipasi Data Credit Scoring Multifinance Rendah

Bisnis.com,20 Mar 2019, 11:53 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Kesadaran perusahaan lembaga keuangan nonbank untuk menggunakan data yang lebih komprehensif untuk menentukan credit scoring dinilai masih rendah.

Hal itu terlihat dari masih minimnya jumlah perusahaan multifinance yang ikut serta dalam keanggotaan lembaga pengelola informasi perkreditan swasta.

Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit mengakui, anggota dari kalangan multifinance masih sangat minim. Saat ini, anggota atau klien dari sektor pembiayaan baru berjumlah 60 perusahaan dari total 185 perusahaan yang ada di Indonesia.

“Profil debitur yang kami dapatkan antara yang high risk dan low risk berimbang. Jadi ini harus diwaspadai oleh lembaga keuangan. Ini masalah awareness saja. Mereka tidak tahu bahwa dengan data yang lebih banyak, mereka akan lebih bagus dalam melakukan analisis,” katanya, Selasa (19/3).

Berdasarkan catatan Pefindo Biro Kredit, rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) anggotanya mencapai 3,9%, jauh di atas NPF industri sebesar 2,71% (Januari 2019).

Menurutnya, hal itu disebabkan banyaknya perusahaan yang menggunakan jasa Pefindo Biro Kredit memiliki NPF cukup tinggi. Namun, tidak semua demikian. Sebagian anggotanya juga terdiri dari perusahaan yang sudah sadar terhadap manajemen risiko yang baik, yakni perusahaan dengan NPF yang sangat terjaga di bawah 1%.

Pefindo Biro Kredit menargetkan peningkatan jumlah anggota bakal mencapai 245 anggota pada 2019, dari sebelumnya 161 anggota. Saat ini Pefindo Biro Kredit telah menghimpun data perkreditan dari 90 juta individu dan 500.000 badan usaha.

Untuk meningkatkan jumlah anggota, Yohannes terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari asosiasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggi Oktarinda
Terkini