Driver Ojol Turun ke Jalan Apabila Tarif Tak Sesuai Harapan

Bisnis.com,20 Mar 2019, 05:49 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Pengendara sepeda motor menggunakan aplikasi GPS (pelacak jalan) di gawainya saat berkendara di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Transportasi Roda Dua Indonesia (Garda) akan melakukan konsolidasi nasional terkait tawaran tarif atau biaya jasa yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait Ojek Online (Ojol).

Presidium Nasional Garda Indonesia, Igun Wicaksono menuturkan pihaknya sudah bertemu dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan menyampaikan permintaannya terkait biaya jasa Ojek Online (Ojol) pada Selasa (19/3/2019).

"Kami menyampaikan pandangan bahwa kami dari Ojol menuntut biaya jasa tarif dasar minimum Rp. 2400/Km bersih tanpa potongan apapun dan flagfall maksimal 4 Km pertama Rp12.000," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (19/3/2019).

Dia selanjutnya, akan konsolidasi secara nasional seluruh Indonesia untuk bahas tawaran biaya jasa terakhir dari Kemenhub. Pilihannya antara menerima atau tidak menerima usulan dari Kemenhub tersebut.

"Jika tidak menerima, atas aspirasi berbagai aliansi dan komunitas ojol di seluruh Indonesia kemungkinan akan turun aksi massa, namun ini adalah opsi paling terakhir. Kami berharap tidak ada opsi sampai turun aksi massa, agar semua aspirasi dapat terakomodir," tuturnya.

Kemenhub sebelumnya tengah mengkonsolidasikan usulan tarif Ojol dari aplikator dan dari pengemudi tersebut. Aplikator mengusulkan ongkos per Km antara Rp2.000--Rp2.100, sementara pengemudi mengusulkan Rp2.400 per km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini