Uni Eropa Akan Beri Waktu Perpanjangan Brexit 2 Bulan

Bisnis.com,21 Mar 2019, 19:20 WIB
Penulis: Nirmala Aninda
Pengunjuk rasa anti Brexit melambaikan bendera Uni Eropa di luar Gedung Parlemen Inggris di London, Inggris, Selasa (13/11)./Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, JAKARTA - Para petinggi Uni Eropa akan memberikan kepastian kepada Perdana Menteri Inggris Theresa May, dalam pertemuan tingkat tinggi pada Kamis (22/3/2019), bahwa dia memiliki waktu dua bulan untuk menyusun Brexit yang teratur.

Namun, keputusan ini dapat ditarik oleh Uni Eropa pada Jumat pekan depan jika sang perdana menteri gagal mencapai kesepakatan dengan parlemen, setelah menerima dua penolakan.

Para diplomat Uni Eropa mengatakan permintaan May terkait penundaan Brexit hingga 30 Juni nampaknya akan dipenuhi dengan preferensi Uni Eropa agar Inggris dapat segera menyelesaikan tahap formalitas dan memulai transisi status quo untuk meninggalkan blok ekonomi tersebut sebelum Uni Eropa memilih parlemen baru sejak 23 Mei.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa idealnya Inggris dapat memperpanjang waktu negosiasi hingga bulan Mei daripada Juni.

"Tetapi jika dia gagal mendapatkan dukungan dari London, Eropa sudah siap untuk akhir terburuk," ujar Merkel seperti dikutip melalui Reuters, Kamis (21/3/2019).

Nasib salah satu kekuatan ekonomi utama Eropa ini terletak pada apakah anggota parlemen Inggris, pekan depan dapat membalikkan pasca dua kekalahan telak terkait kesepakatan Brexit yang diajukan PM May.

Dengan kondisi dimana parlemen dan partai-partai politik terpecah, kebuntuan dapat berarti Inggris akan berada pada zona limbo di luar kawasan Uni Eropa mulai pukul 11 malam (2300 GMT) pada 29 Maret.

"Kami dapat mempertimbangkan perpanjangan jangka pendek dengan syarat parlemen dan pemerintah Inggris mencapai kesepakatan skema Brexit," kata ketua KTT Uni Eropa Donald Tusk dihadapan pemimpin Uni Eropa, pada Rabu (20/3/2019).

Jika mereka berhasil mencapai kesepakatan, para pemimpin Uni Eropa mungkin akan menyepakati penundaan Brexit hingga pertengahan Mei, atau hingga akhir Juni, sebelum parlemen Uni Eropa yang baru melaksanakan sidang perdana.

Para diplomat mengatakan, sebagian besar pemerintah anggota Uni Eropa memilih Brexit terlaksana pada pertengahan Mei.

Tetapi jika PM May kembali gagal pada voting pekan depan di parlemen, para pemimpin Uni Eropa kemungkinan akan mengadakan pertemuan darurat untuk memberikan waktu satu tahun lagi bagi Inggris untuk menyelesaikan krisis mereka.

Kecuali jika ada kesepakatan yang dicapai pada pertemuan Jumat pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini