Intelijen Venezuela Culik Kepala Staf Juan Guaido, Maduro Mulai Represif?

Bisnis.com,21 Mar 2019, 20:47 WIB
Penulis: Newswire
Presiden Majelis Nasional Venezuela Juan Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela, melawan Presiden Nicolas Maduro. Deklarasi dilakukan berbarengan dengan peringatan 61 tahun berakhirnya kediktatoran Marcos Perez Jimenez di Caracas, Venezuela, Rabu (23/1/2019)./Reuters-Carlos Garcia Rawlins

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Intelijen Venezuela menculik kepala staf pemimpin oposisi Juan Guaido, Roberto Marrero, menurut sejumlah legislator pada Kamis. Hal itu, kemungkinan menjadi sinyal tindakan keras oleh pemerintah Presiden Nicolas Maduro.

Januari lalu, Guadio mengajukan diri untuk mengambil kursi kepresidenan sementara, setelah menyatakan terpilihnya kembali Maduro dalam pemilu 2018 dipenuhi kecurangan. Sejak itulah, Guaido diakui oleh puluhan negara Barat sebagai pemimpin Venezuela yang sah.

"Hari ini, Roberto Marrero diculik oleh SEBIN," ungkap legislator oposisi Sergio Vergara, merujuk pada Badan Intelijen Venezuela. Vergara, yang kediamannya digerebek pada Kamis dini hari, berbicara dalam komentar yang disiarkan via Instagram.

"Sudah jelas bahwa kediktatoran terus menculik warga," kata legislator oposisi lain , Franklyn Duarte, dalam sebuah video yang disebarkan tim pers Guaido. Kediamannya pun turut digerebek oleh badan intelijen.

Kementerian Informasi Venezuela tidak langsung menanggapi permintaan untuk mengomentari hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini