Ratusan Anak Sungai Musi Hilang, Perlu Upaya Pelestarian

Bisnis.com,21 Mar 2019, 13:30 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Senin (23/7/2018)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang mengingatkan Sungai Musi tidak akan selamanya menjadi sumber baku air bersih bagi masyarakat kota itu jika tidak disertai upaya menjaga kelestariannya.

Wali Kota Palembang Harnojoyo pihakya meminta warga Kota Palembang untuk bersama melestarikan Sungai Musi.

“Masyarakat Palembang jangan percaya bila Sungai Musi akan selalu selamanya mampu memasok sumber air bagi masyarakat. Apalagi bila perilaku kita tidak menjaganya," ujarnya pada Seminar Nasional Hari Air Dunia Tahun 2019, Kamis (21/3/2019).

Harnojoyo menjelaskan kondisi air saat ini semakin terancam oleh polusi, baik itu Sungai Musi dan anak Sungai Musi. Saat ini Palembang telah kehilangan ratusan anak Sungai Musi, menyisakan hanya 95 anak sungai saja.

Wali Kota Palembang Harnojoyo memberikan pemaparan pada Seminar Nasional Hari Air Dunia Tahun 2019, Kamis (21/3/2019)./Istimewa

Dia memaparkan pemkot telah menjalankan program gotong-royong yang jadi unggulan untuk menjaga sungai yang tersisa di kota itu.

Menurut dia, gotong-royong ini juga sebagai upaya revolusi mental masyarakat agar senantiasa menjaga sumber air sehingga dapat dimanfaatkan untuk generasi mendatang.

Harnojoyo menjelaskan, untuk menyediakan sumber pasokan air baku baru bagi masyarakat Palembang, Pemerintah Palembang juga sedang membuat embung seluas 100 hektare. Selain sebagai pasokan air bersih, embung itu juga berguna untuk pengendali air.

Sementara itu Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Ida Bagus Putra Pratama, mengatakan air merupakan karunia bila tersedia secara kontinyu.

Sehingga dapat menjadi malapetaka bila kondisinya kritis, di sebagian Indonesia kondisi air mendekati kritis hingga kritis.

“Untuk mencegah air menjadi petaka maka kita harus melakukan pembenahan di hulu dan hilir daerah aliran sungai. DAS Musi termasuk yang kritis dan harus diintervensi.Kesalahan tata ruang dapat berdampak bencana," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini