Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah karyawan PT Bank CIMB Niaga Tbk. terus menurun sejak 5 tahun terahir. Kondisi tersebut dinilai normal di tengah tren revolusi industri 4.0.
Direktur Human Resources CIMB Niaga Hedy Lapian mengatakan bahwa pada periode 2014—2018, total jumlah karyawan CIMB Niaga berkurang 20,4% menjadi 12.416 orang.
Meski jumlah penurunan tersebut cukup signifikan, namun menurut Hedy, CIMB termasuk bank papan atas dengan penurunan jumlah karyawan yang rendah. “Setiap tahun kami masih merekrut sekitar 2.00 karyawan baru,” katanya melalui pesan tertulis kepada Bisnis, Kamis (21/3/2019).
Hedy menjelaskan bahwa revolusi industri 4.0 menyebabkan perubahan yang sangat cepat dalam dunia kerja. Beberapa jenis pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh tenaga manusia akan menjadi tidak relevan pada masa mendatang.
“Tapi ini akan digantikan dengan pekerjaan baru yang yang harus diisi oleh tenaga SDM dengan kualifikasi atau keahlian baru,” katanya.
Hedy melanjutkan bahwa yang terpenting dari hal tersebut adalah semua pihak terkait, termasuk pemerintah punya tanggung jawab untuk menyiapkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Harus disiapkan pendidikan secara vokasi yang siap pakai,” katanya.
Dalam hal tersebut, bank yang sebagian sahamnya dikuasai oleh investor Malaysia ini memiliki program pelatihan karyawan untuk menjalankan tugas dan pekerjaan baru di era industri 4.0.
Bedasarkan laporan keuangan tahunan 2018, beban tenaga kerja untuk pelatihan dan pendidikan naik tipis setiap tahunnya. Pada tahun lalu beban pelatihan dan pendidikan karyawan naik 11,4% dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.
Secara total beban tenaga kerja CIMB Niaga tahun lalu meningkat hanya sebesar 1,36% secara tahunan (year-on-year/yoy). Hal ini utamanya disebabkan oleh peningkatan beban gaji, upah dan tunjangan karyawan sebesar Rp96,3 miliar dan penurunan beban tenaga kerja lain-lain sebesar Rp44,9 miliar.
Dalam laporan keuangan tersebut tertulis bahwa CIMB Niaga secara berkelanjutan akan melakukan efisiensi pada segala bagian. Perusahaan akan meningkatkan efektifitas penggunaan biaya sehingga dapat menekan biaya operasi. Secara total, rasio biaya terhadap pendapatan di tahun 2018 menjadi 50,21%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel