Buru Kelompok Ali Kalora, Satgas Tinombala Libatkan Densus 88 Antiteror

Bisnis.com,22 Mar 2019, 14:28 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Ilustrasi - Tim Densus 88 Anti Teror/ANTARA-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA--Tim Satgas Tinombala TNI-Polri mulai melibatkan Detasemen Khusus 88 Antiteror untuk menangkap kelompok teroris jaringan Muhajidin Indonesia Timur (MIT) Pimpinan Ali Kalora di Poso Sulawesi Tengah.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa Kepolisian sebelumnya hanya melibatkan Brimob dan TNI untuk ditugaskan ke Satgas Tinombala. Namun, menurut Dedi, Satgas Tinombala kini telah diperkuat dengan bergabungnya Tim Densus 88 Antiteror Polri.

"Kenapa Densus 88 Antiteror dilibatkan karena Densus 88 itu punya data yang sangat akurat tentang Mujahidin Indonesia Timur," tutur Dedi, Jumat (22/3/2019).

Menurut Dedi berdasarkan temuan sementara Tim Satgas Tinombala, ada sejumlah peralatan untuk perorangan dan ditemukan juga bom lontong yang ditinggalkan kelompok teroris MIT tersebut untuk menyerang anggota Polri-TNI.

"Kami sudah petakan arah mereka melarikan diri ke mana saja. Selain itu, kami juga sudah temukan peralatan perorangan dan bom lontong," kata Dedi.

Sebelumnya, pada Februari 2019, Polri menyebutkan bahwa Tim Gabungan Satgas Tinombala berhasil mendeteksi keberadaan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Mereka terdeteksi berada di antara wilayah Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Jalur logistik mereka pun sudah diblokir.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan Satgas Tinombala menemukan sejumlah jejak yang diduga ditinggalkan kelompok teroris tersebut. Satgas menemukan beberapa pakaian, peralatan hutan, alat penerangan, hingga alat komunikasi di tengah hutan antara Poso dan Parigi Moutong Sulawesi Tengah.
 
"Hasil pengejaran tim Satgas Tinombala sudah makin mendeteksi kelompok Ali Kalora. Ada banyak temuan yang didapatkan oleh Satgas untuk menemukan Ali Kalora dan kelompoknya ini," tutur Dedi, Senin (25/2/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini