Pasar Lateks Diprediksi Tertekan Tahun Ini, Harga Karet Ditutup Melemah

Bisnis.com,22 Mar 2019, 15:27 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Agustus 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup anjlok 1,15% atau 2,20 poin di level 189,80 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.

Harga karet melanjutkan pelemahannya di hari kedua setelah pada perdagangan Rabu (20/3/2019) ditutup melemah 1,64% atau 3,2 poin ke level 192 yen per kg. Tidak ada perdagangan pada hari Kamis (21/3) karena libur nasional di Jepang.

Harga karet sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,21% atau 0,4 poin ke level 192,40 yen per kg. Sepanjang perdagangan hari ini, harga karet bergerak pada kisaran 188,90 – 193,50 yen per kg.

Sementara itu di Shanghai Futures Exchange, harga karet ditutup melemah 0,84% atau 100 poin ke level 11.855 yuan per ton.

Dilansir Bloomberg, harga karet melemah di Tokyo ke level terendah dalam sebulan karena pelaku industri utama memperkirakan produk lateks mengalami tahun yang buruk.

Harga karet masih berada pada 70% dari level puncaknya di tahun 2011 dan pelaku pasar yang bersikap bearish memprediksi harga yang lebih rendah akan bertahan satu dekade ke depan.

Proyeksi ini menyusul  adanya produksi berlebih, dengan sejumlah pelaku pasar mengkritik kesalahan manajemen petani dalam menyeimbangkan penawaran dengan permintaan.

"Satu-satunya cara untuk mendukung harga secara berkelanjutan adalah dengan tidak menyadap karet dari pohon," kata Michael Coleman, pedagang karet senior dan direktur RCMA Group, seperti dikutip Reuters.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2019 di Tocom

Tanggal                             

Harga (Yen/Kg)              

Perubahan

22/3/2019

189,80

-1,15%

20/3/2019

192,50

+0,26%

19/3/2019

195,20

+0,46%

18/3/2019

194,30

+0,67%

15/3/2019

193,00

-1,78%

Sumber: Bloomberg   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini