Amartha Salurkan Kredit Perempuan Usaha Mikro Pedesaan Rp900 Miliar

Bisnis.com,23 Mar 2019, 13:06 WIB
Penulis: Deandra Syarizka
CEO dan Founder PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) Andi Taufan Garuda Putra, memberikan paparan saat konferensi pers #Amartha8eyond di Jakarta, Selasa (22/5/2018).JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi finansial peer to peer lending PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), telah menyalurkan dana mencapai Rp900 miliar ke 207.000 perempuan pelaku usaha mikro di pedesaan yang tersebar di 3.500 desa di Pulau Jawa.

Jumlah perempuan pelaku usaha mikro  yang menjadi mitra Amartha ini diklaim bertambah hampir dua kali lipat dibanding jumlah penerima tahun 2018 yang mencapai 110.393 orang, tumbuh lebih cepat dibanding tahun - tahun sebelumnya.

Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan peningkatan ini tak terlepas dari kepercayaan para pelaku usaha mikro kepada Amartha.

Amartha sendiri telah memberikan edukasi keuangan serta mengupayakan sistem tanggung renteng yang telah berlangsung sejak 2010.

“Selain menerima pendanaan, mereka juga mendapatkan pelatihan literasi keuangan, pemeriksaan kesehatan gratis, edukasi tentang lingkungan untuk memastikan mereka mampu mengelola keuangan dengan baik, usahanya terus berjalan dan tumbuh dan kualitas hidup mereka juga lebih baik,” ujarnya, seperti dikutip, Sabtu (23/3/2019).

Dia menambahkan, pesatnya pertumbuhan mitra karena teknologi machine learning yang digunakan Amartha untuk menghasilkan credit scoring bagi mitra yang unbankable atau tidak laik bank.

Teknologi ini memungkinkan proses peminjaman bisa selesai dalam waktu kurang dari 30 menit. Amartha juga menyeleksi para mitra dengan  bantuan teknologi, yang kemudian, diiringi dengan pendampingan mingguan, dan literasi keuangan.

Taufan menjelaskan Amartha mendidik mitra usaha Amartha agar disiplin, tangguh dan bekerja sama melalui tanggung renteng. Karakter ini merupakan jalan bagi mitra usaha Amartha untuk mencapai kesejahteraan lebih baik.

“100 persen pengusaha mikro di Amartha adalah perempuan di pedesaan. Hal ini sesuai dengan sustainable development goals yang digagas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa [PBB] melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan,” ujarnya.

Sejak tahun lalu, Amartha memilih Perempuan Tangguh sebagai bentuk apresiasi bagi mitra terpercaya Amartha dan upaya untuk mempromosikan sikap teladan perempuan indonesia yang mampu berkontribusi aktif dalam perekonomian di desa.

Salah satu pemenang Perempuan Tangguh Amartha 2018, Ade Sholihah (42) mengatakan bahwa dirinya semakin berdaya dengan dana usaha yang didapatnya melalui Amartha.

“Karena mereka bantu saya juga dalam membangun usaha ini, saya tidak pernah terlambat membayar. Waktu pertama kali masuk Amartha mendapatkan pendanaan sebesar Rp3 juta dan sekarang sudah bertambah jadi Rp7 juta,” katanya.

Ade merupakan salah satu perempuan tangguh di Amartha yang terus berjuang untuk meningkatkan ekonomi keluarganya. Dengan berjualan bubur ayam, dia mampu menyekolahkan anaknya hingga mendapatkan gelar sarjana.

Impian dan semangat inilah yang ingin ditularkan pada semua ibu-ibu Amartha di seluruh pulau Jawa dan mendorong Amartha untuk terus memajukan ekonomi di desa.

Para pengusaha mikro perempuan Amartha berasal dari pelosok pedesaan, dan tidak laik perbankan karena tidak memiliki dokumen usaha resmi, sampai tidak memiliki riwayat kredit. Sehingga mereka sulit mendapatkan pendanaan usaha dari bank atau lembaga keuangan konvensional lainnya.

Agar bisa mengangkat kualitas hidup lebih banyak perempuan pengusaha mikro, Amartha, membuka point (cabang Amartha) di beberapa daerah.

“Untuk menjangkau mereka, Amartha memiliki jaringan tim lapangan yang berkeliling mengendarai sepeda motor dan memberikan pelayanan serta pelatihan kepada kelompok-kelompok di wilayah kerjanya. ” ujar Taufan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini