Kecelakaan Lalu Lintas Libatkan Usia Produktif, Kemenhub Ketuk Warga Malang

Bisnis.com,24 Mar 2019, 17:57 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Ilustrasi - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengendarai sepeda motor dalam kegiatan Milenial Safety Riding bersama komunitas biker di Palembang./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan kembali menyelenggarakan sosialisasi keselamatan pengemudi. Kali ini, Kemenhub mengunjungi Malang, Jawa Timur.

Dari data yang dihimpun oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada 2018 menyatakan bahwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia 80% melibatkan usia 15--64 tahun atau golongan usia produktif.

Seiring dengan hal itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan mengadakan Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas dan Berkendara guna memperbaiki total perilaku lalu lintas masyarakat saat berkendara di jalan.

 

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi mengajak agar masyarakat memperbaiki kondisi lalu lintas dengan mengubah perilaku berkendara.

 

“Sekarang saatnya memperbaiki perilaku kita saat berlalu lintas di jalan. Apalagi sekarang semakin banyak pengendara yang di bawah umur. Ini sangat berbahaya sekali,” ungkapnya dalam keterangan pers, Minggu (24/3/2019).

 

Kecelakaan di Indonesia, ungkapnya, harus ditekan sampai 2035 dan seluruh Pemerintah perlu mengajak keterlibatan masyarakat. Ke depan, dia berharap masyarakat mulai peduli terhadap masalah keselamatan.

 

Dia mengharapkan, peningkatan sarana maupun prasarana juga diikuti oleh perilaku masyarakat yang semakin baik. Ketidaktaatan pada rambu maupun peraturan lalu lintas selain berbahaya bagi diri sendiri juga mengancam keselamatan orang lain.

 

“Mulai hari ini kita harus suarakan mengenai keselamatan lalu lintas, perbaiki perilaku kita di jalan. Jangan ada ego di jalan, ingat bahwa yang di kanan dan kiri kita di jalan adalah saudara kita. Karena kita harus sayangi nyawa, kurangi kecepatan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini