Bisnis.com, JAKARTA – Riset CSLA Indonesia menyebutkan bahwa rencana pembelian saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) milik Standard Chartered Bank oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. semakin terang. Bank milik negara tersebut tengah melakukan penilaian atas kualitas kredit Permata.
“Ini akan menentukan apakah akan melanjutkan ke langkah berikutnya. Langkah pertama ini ditargetkan selesai pada bulan April 2019,” demikian mengutip hasil riset CSLA Indonesia yang diterbitkan pada Senin, (25/3/2019).
Apabila langkah pertama itu mendapatkan lampu hijau, maka proses penilaian kualitas akan memakan waktu beberapa bulan lagi. Pasalnya bank menilai hal tersebut tidak akan menyita banyak waktu, karena total portofolio kredit BNLI terbilang kecil dibandingkan dengan milik BMRI.
Berdasarkan laporan publikasi, fungsi intermediasi Bank Permata secara individu sepanjang 2018 membukukan Rp91,1 triliun atau naik 8,9% (year-on-year/yoy). Bank Mandiri pada periode yang sama menyalurkan kredit sebesar Rp820,1 triliun, tumbuh 12,4% yoy.
Adapun per Desember 2018, kualitas aset Bank Permata terbilang membaik, tetapi rasio kredit bermaslah (non performing loan/NPL) perusahaan masih terbilang tinggi. Rasio NPL gross per Desember 2018 sebesar 4,36%, turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 4,60%.
CSLA juga menyebutkan bahwa manajemen Bank Mandiri akan lebih berhati-hati dalam penilaian yang mereka lakukan. Bank milik negara ini juga akan mencari harga penawaran paling rasional.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, Bank Mandiri bekerja sama dengan Morgan Stanley, telah merampungkan kajian mengenai rencana akuisisi sebagian saham PT Bank Permata Tbk. Mengutip informasi yang diterima Bisnis, nilai penawaran yang diajukan oleh Bank Mandiri berkisar antara Rp1.115—Rp1.200 per saham.
Berdasarkan data terakhir per 28 Februari 2019, jumlah saham Bank Permata yang dikuasai oleh Standard Chartered Bank adalah sebanyak 12,49 miliar saham, yang mencapai 44,56% dari total saham yang beredar.
Rencananya Bank Mandiri telah mempertimbangkan untuk menggabungkan Bank Permata dengan perseroan secara langsung atau dengan anak usaha, PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel