Bisnis.com, JAKARTA - Membangun usaha rintisan atau startup memerlukan sejumlah langkah cerdas. Tak jarang berbagai pertanyaan menguntit para founder startup saat mereka mulai membangun bisnis dari nol.
Pertanyaan tersebut bisa berkisar soal keyakinan atas kebutuhan pasar, daya tahan platform yang dikembangkan, loyalitas pasar, kekompakan tim kerja, hingga soal pengembangan bisnis.
Co-Founder Dusdusan.com Christian Kustedi menyebutkan sejumlah tips penting soal efisiensi budget dalam membangun startup.
Poin pertama, ujar Christian adalah menunda reward dalam arti menunda mengeluarkan budget yang tidak berdampak langsung pada percepatan pertumbuhan bisnis.
“Saat pertumbuhan perusahaan cukup signifikan, seringkali founder merasa cukup puas dan mulai masuk mode comfort zone. Mulai tercetus ide pindah ke gedung perkantoran elite atau renovasi kantor, dll. Saya menganjurkan sebaliknya. Ketika bisnis sudah bertumbuh, lihat kembali peta bisnis dan market size yang dituju. Tunda dulu hal-hal yang tidak mempercepat bisnis mencapai visi utamanya. Yang perlu diingat adalah setiap rupiah yang dikeluarkan harus berkontribusi pada pertumbuhan bisnis,” ujar Christian dalam keterangan tertulis diterima Kamis (28/3/2019).
Poin kedua yang harus diperhatikan adalah segi pemasaran. Di era digitalisasi saat ini makin banyak marketing tools yang tersedia, salah satunya media sosial. Dibanding dengan metode pemasaran konvensional, pemasaran digital relatif memiliki keunggulan yakni lebih cepat, lebih efisien, mempunyai target yang jelas, dan dapat dipantau secara real time.
“Setiap rupiah yang kita punya sangat berarti untuk bertahan di era digitalisasi ini. Dalam segi pemasaran, gunakan plaform-platform beriklan yang bisa diawasi dengan mudah dan jelas, misal Facebook dan Google Ads,” tambah Christian.
Poin ketiga adalah zero strategy, yakni strategi untuk memperbesar kapasitas bisnis dengan zero budget. Hal pertama yang dibentuk adalah mindset apa yang bisa dilakukan untuk membesarkan bisnis, baik secara awareness maupun revenue, tanpa menggunakan budget sama sekali, alias nol rupiah.
“Salah satu metode yang sangat efektif saat ini adalah dengan menggerakkan user Anda, baik secara online maupun secara offline. Pikirkan strategi bagaimana caranya user Anda bisa menciptakan user baru. Apakah perlu membuat loyalty program? Apakah efektif menjalankan referral program? Apakah membuat campaign yang sifatnya user-generated content masih memiliki dampak signifikan?” tutup Christian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel