Adhi Karya (ADHI) Kantongi Rp16,21 Triliun dari Pembayaran Proyek

Bisnis.com,29 Mar 2019, 20:55 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto (kedua kanan) bersama Direktur Operasional II PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata (kedua kiri), Kepala Daop 1 PT KAI John Roberto Siahaan (kiri) dan Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia Darmaningtyas (kanan) berpose seusai menjadi pembicara dalam diskusi terkait LRT Jabodebek di Jakarta, Jumat (15/2/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA — Penerimaan kas dari pelanggan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. pada 2018 mencapai Rp16,21 triliun atau tumbuh 54,67% secara tahunan.

Direktur Keuangan Adhi Karya, Entus Asnawi M. mengungkapkan penerimaan kas dari pelanggan tahun lalu mencapai Rp16,21 triliun. Jumlah tersebut naik 54,67% dari Rp10,48 triliun pada 2017.

Entus menjelaskan ADHI menerima sejumlah pembayaran pekerjaan proyek pada 2018. Salah satu yang diterima dalam jumlah besar yakni dari progres pengerjaan light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) Tahap I senilai Rp6 triliun.

Selain itu, sambungnya, ADHI juga menerima pembayaran dari pekerjaan kontraktor sipil seperti jalan tol dan bangunan gedung. Sejalan dengan pencapaian tersebut, dia menyatakan optimistis dapat mempertahankannya pada 2019.

“Optimistis [arus kas dari aktivitas operasi] positif. Kami akan menerima pembayaran dari LRT dan proyek-proyek lainnya,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (29/3).

Seperti diketahui, Adhi Karya melaporkan surplus arus kas bersih dari aktivitas operasi senilai Rp70,90 miliar pada 2018. Pencapaian itu berbanding terbalik dari defisit Rp3,20 triliun pada 2017.

Entus sebelumnya mengatakan rencana pembayaran LRT Jabodebek Tahap I terdekat akan diterima pada April 2019.  Perseroan telah mengajukan senilai Rp1,5 triliun untuk progres pekerjaan Juli 2018—September 2018.

Setelah itu, dia menyebut emiten berkode saham ADHI itu akan mengajukan lagi pembayaran untuk progres Oktober 2018—Desember 2018 senilai Rp2 triliun. Pembayaran itu ditargetkan masuk pada Juli 2019.

“Kira-kira semestinya kami bisa menerima sekitar Rp5 triliun hingga Rp6 triliun tahun ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini