Laba SKRN Terkoreksi 32,37 Persen Jadi Rp63,28 Miliar

Bisnis.com,29 Mar 2019, 23:48 WIB
Penulis: Hafiyyan
Ilustrasi penggunaan crane./Antara-M. Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten penyewaan crane PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) membukukan laba Rp63,28 miliar pada 2018. Nilai itu menurun 32,37 persen year on year (yoy) dari Rp93,58 miliar pada 2017.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Jumat (29/3/2019), pendapatan SKRN pada 2018 mencapai Rp560,77 miliar. Nilai itu meningkat 16,76 persen yoy dari sebelumnya Rp480,26 miliar.

Beban pokok meningkat menuju Rp363,62 miliar dari sebelumnya Rp307,39 miliar. Namun, SKRN masih membukukan kenaikan laba bruto sebesar Rp197,15 miliar pada 2018 dibandingkan dengan 2017 sejumlah Rp172,86 miliar.

Arus kas bersih yang digunakan untuk investasi sebesar Rp173,33 miliar pada 2018. Nilai itu berbalik dibandingkan perolehan investasi pada 2017 sebesar Rp84,41 miliar.

Adapun, arus kas dari operasi meningkat menjadi Rp202,04 miliar pada 2018, dibandingkan dengan Rp170,65 miliar pada 2017. Akibatnya, total kas dan setara kas SKRN meningkat signifikan menuju Rp136,02 miliar pada akhir 2018 dari Rp40,44 miliar pada penghujung 2017.

Total liabilitas perusahaan naik menjadi Rp944,35 miliar pada 2018 dari sebelumnya Rp841,41 miliar. Namun, liabilitas jangka pendek menurun menuju Rp235,31 miliar dari 2017 sebesar Rp344 miliar.

Total ekuitas SKRN meningkat menuju Rp639,24 miliar dari sebelumnya Rp391,29 miliar. Total aset pun bertumbuh pada 2018 menjadi Rp1,58 triliun dari 2017 sebesar Rp1,23 triliun.

Sebelumnya, Corporate Secretary Superkrane Mitra Utama Eddy Gunawin menuturkan penyewaan peralatan crane untuk proyek infrastruktur, konstruksi, dan pertambangan cenderung mengalami peningkatan pada 2018. Dengan demikian, perseroan menargetkan pendapatan Rp600 miliar.

Pada 2019, perusahaan membidik pendapatan sebesar Rp720 miliar dan perolehan laba bersih berkisar Rp120 miliar—Rp140 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini