Program Earth Hour Jateng Fleksibel Akibat Ada Debat Capres

Bisnis.com,29 Mar 2019, 13:08 WIB
Penulis: Alif Nazzala Rizqi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat membersihkan Keraton Surakarta./Ist

Bisnis.com, SURAKARTA – Saat daerah lain tidak mewajibkan pelaksanaan Earth Hour karena bersamaan dengan debat Capres, namun Jawa Tengah akan tetap melaksanakan. Bagi masyarakat yang ingin tetap menonton debat Capres, dipersilahkan memilih sendiri waktu pemadaman listriknya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah mengimbau kepada masyarakat untuk mematikan lampu selama satu jam. Bahkan untuk keperluan itu, pihaknya sudah mengirimkan surat edaran kepada semua Kabupaten/Kota untuk melaksanakan kampanye global yang digagas oleh World Wide Fund for Nature (WWF) itu.

"Saya sudah sampaikan. Saya juga sudah mengirimkan surat edaran untuk satu jam mematikan lampu untuk mendukung kampanye tersebut. Nah karena ada acara itu (debat Capres), tentu kita akan sesuaikan saja dari sisi waktunya," kata Ganjar dalam siaran persnya Jumat (29/3/2019).

Menurut kesepakatan, pelaksanaan Earth Hour di Indonesia dilaksanakan serentak pada Sabtu (30/3/2019). Dalam acara itu, semua wilayah akan mematikan lampu selama satu jam penuh yakni mulai pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB.

"Tetap akan kami laksanakan, namun waktunya yang kemungkinan digeser. Intinya kami tetap melaksanakan, dan mencoba satu jam menghemat energi bareng-bareng," terangnya.

Pelaksanaan Earth Hour tahun ini menjadi pembicaraan banyak pihak. Pelaksanaan Earth Hour yang waktunya bersamaan dengan debat Calon Presiden pada Sabtu (30/3) besok membuat sejumlah daerah tidak mewajibkan masyarakatnya mematikan listrik selama satu jam.

Pemerintah DKI Jakarta misalnya, tahun ini Pemprov DKI tidak mewajibkan masyarakat melaksanakan Earth Hour. Pemadaman lampu di Jakarta hanya dilaksanakan di sejumlah titik tertentu dan tidak dilakukan semua wilayahnya.

Menurut Ganjar, pelaksanaan Earth Hour penting, namun debat Capres juga sangat penting. Untuk itu, keduanya harus bisa diakomodasi dengan bijak.

"Ya ndak papa, kan semua penting. Tapi kita punya kebutuhan nasional interest kok. Ini (debat) penting karena publik harus tahu. Masa debat presiden tidak ada yang menonton," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini