China Tegaskan Belt and Road Bukan Jebakan Utang

Bisnis.com,30 Mar 2019, 13:00 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Yang Jiechi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—China kembali menyampaikan bahwa proyek Belt and Road tidak pernah memaksa negara-negara partisipan untuk berutang.

 Hal itu disampaikan oleh Kepala Komite Hubungan Internasional Partai Komunis China Yang Jiechi lewat People’s Daily sebagai respons terhadap tudingan komunitas internasional bahwa proyek Belt and Road adalah perangkat geopolitik yang akan menjebak negara partisipan ke dalam tumpukan utang.

“Ini jelas kali memperlihatkan kurangnya objektivitas dan pemahaman yang adil mengenai inisiasi Belt and Road. Ini salah paham, salah penilaian, dan bahkan prasangka buruk,” tulis Yang, yang juga mantan Menteri Luar Negeri dan Ambassador untuk Washington, seperti dikutip Reuters, Sabtu (30/3/2019).

Adapun proyek Belt and Road adalah inisiatif Presiden China Xi Jinping untuk kembali membangun jalur sutera yang menghubungkan China dengan Asia dan Eropa lewat sejumlah pembangunan infrastruktur. Namun, inisiatif itu dinilai kontroversial oleh berbagai negara barat, khususnya Amerika Serikat.

Washington menilai proyek Belt and Road itu merupakan upaya China untuk memperkuat posisinya di luar negeri dan menjebak negara-negara partisipan untuk berutang lewat proyek yak tidak transparan.

AS pun semakin kritis setelah Italia memutuskan untuk bergabung dengan proyek tersebut pada bulan ini, setelah Xi berkunjung ke Roma. China pun berulang kali menyampaikan bahwa Belt and Road merupakan promosi bentuk kerja sama.

“Belt and Road itu terbuka, inklusif, dan transparan. Ini tidak memainkan permainan geopolitik. Ini juga tidak terkait dengan ekslusi atas kelompok eksklusif,” imbuh Yang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini