Tampilan Ritel Harus Dirombak untuk Jaring Milenial

Bisnis.com,31 Mar 2019, 19:32 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Suasana di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Milenial merupakan generasi yang paling konsumtif, namun keberadaannya tidak bisa mendorong sektor properti, terutama di sektor ritel. Pasalnya, sektor ritel belum bisa memenuhi kebutuhan milenial.

Pengembang properti Cipta Harmoni Lestari yang mulai memasarkan produk ritel Marchand Hype Station tahun ini, menyasar milenial dengan pendekatan dan konsep yang berbeda dengan properti ritel yang pernah ada sebelumnya.

COO Cipta Harmoni Lestari Andreas Audyanto mengatakan ingin mengembangkan Hype Station sebagai tempat yang mendukung tidak hanya hobi dan gaya hidup saja, tapi juga menunjang kesehatan milenial.

Menurut Audy, sekarang mengembangkan properti ritel harus menyuguhkan pengalaman lain terutama bagi milenial, seperti misalnya menyediakan lokasi Instagramable, menunjang gaya hidup vegan, dan menyediakan ruang untuk bekerja di dalam mal.

“Dalam produk kami [Marchand Hype Station] ada yang berbeda salah satunya working space, bukan coworking karena itu kan untuk bersama, tapi ini orang bisa beli ruang kantor, untuk kemudian baru mereka sewakan dan jadi peluang usaha, misalnya ukuran 2x2 meter persegi untuk satu meja saja, di dalam mal,” ungkap Audy belum lama ini.

Adapun, dengan adanya kemajuan teknologi, kata Audy, konsumen cenderung lebih suka berbelanja di toko dalam jaringan (daring) karena tidak perlu berjalan jauh, harganya bisa lebih murah, dan barang yang ditawarkan unik, akan tetapi, terkadang pembeli kurang percaya akan produk yang akan diterimanya nanti.

Agar sektor ritel bisa selamat di tengah maraknya belanja daring, properti ritel harus menawarkan produk-produk yang bisa memenuhi kriteria ketika belanja secara daring tersebut, mudah diakses, unik, murah, tapi barangnya ada secara fisik dan bisa langsung didapatkan. Untuk mempermudah akses dan berkompetisi dengan pasar daring, lanjut Audy, maka pengembang perlu memperhatikan lokasi.

“Kami mengembangkan di Bintaro, Jakarta Selatan, yang penduduknya banyak yang senang nongkrong. Lokasi ini bisa dibilang prime, di Central Business District [CBD], dekat sekolah, masjid, rumah sakit, lokasi seperti ini sangat baik untuk mengembangkan properti ritel sekarang ini,” sambung Audy.

Kemudian, agar makin menarik perhatian milenial untuk berkunjung, Marchand Hype Station rencananya akan membuat tiap kios memiliki desain yang berbeda, ditambah dengan hiasan mural di seluruh penjuru mal hingga sekitar 20 sampai 50 titik khusus mural sebagai Instagramable spot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Rochmad Purboyo
Terkini