Aneka Tambang (ANTM) Tekan Biaya Tunai Produksi Feronikel

Bisnis.com,01 Apr 2019, 10:22 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. mengklaim biaya tunai produksi atau cash cost feronikel yang tidak diaudit senilai US$3,55 per pon sepanjang operasi kumulatif Januari-Februari 2019, lebih rendah 10% dari akumulasi periode 2018.
 
Direktur Utama Aneka Tambang Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan tingkat cash cost komoditas feronikel tetap kompetitif sepanjang operasi kumulatif Januari-Februari 2019 dan bahkan lebih rendah 10% dibanding akumulasi pada 2018 yang sebesar US$3,95 per pon.
 
Pada 2018, cash cost rata-rata produsen feronikel dunia tercatat mencapai US$5,13 per pon berdasarkan studi oleh Wood Mackenzie.
 
“Melalui efisiensi berlekanjutan dan terjaganya kestabilan operasi serta proyeksi pertumbuhan bisnis feronikel Aneka Tambang pada 2019, cash cost feronikel kami akan terjaga tetap rendah dan meningkatkan profitabilitas bagi bisnis perusahaan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (1/4/2019).
 
Dengan capaian itu, manajemen emiten berkode saham ANTM tersebut optimistis dapat meningkatkan margin keuntungan dari bisnis nikel pada 2019. Proyeksi itu juga sejalan dengan adanya peningkatan target produksi sebesar 22% menjadi 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi) dari realisasi produksi 2018 yang sebanyak 24.868 TNi.
 
Peningkatan target emiten berkode saham ANTM itu juga sejalan dengan strategi meningkatkan utilisasi operasi pabrik Feronike Pomalaa. Selain itu, pabrik  Feronikel di Halmahera Timur akan beroperasi pada semester II/2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini