Bisnis.com, JAKARTA— MUFG Bank, Ltd., Kantor Cabang Jakarta mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp3,53 triliun untuk tahun 2018, atau meningkat sebesar 34,28% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh perkembangan yang kuat untuk bisnis kredit korporasi , sebesar 21,40% yoy, atau mencapai Rp 110,51 triliun. Pertumbuhan aset kredit tersebut turut mendorong naiknya pendapatan bunga bersih bank sebanyak 25,78% menjadi Rp5,45 triliun.
Selain itu, MUFG Cabang Jakarta juga mempertahankan kualitas kredit yang sehat dengan secara konsisten mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam melakukan kegiatan usaha dengan tingkat net non-performing loan (net-NPL) sebesar 0,23% per 31 Desember 2018.
Executive Officer & Country Head of Indonesia MUFG Bank Daisuke Ejima mengatakan pihaknya bangga dengan pencapaian kinerja perusahaan di tengah ketidakpastian ekonomi dan tantangan industri sepanjang 2018.
Hal itu, ujarnya, tak lepas dari kepercayaan dan kesetiaan para nasabah dan dukungan terus-menerus dari para pemangku kepentingan, termasuk regulator.
“Tahun 2018 adalah tahun yang penting bagi MUFG, mulai dari pergantian nama kami hingga peringatan 50 tahun keberadaan kantor cabang kami di Indonesia. Kami tetap berkomitmen untuk terus bekerja keras agar menjadi mitra terpercaya bagi kisah sukses nasabah kami sepanjang 2019,” kata Ejima, dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Senin (01/04/2019).
Selain dari AsiaMoney, MUFG Cabang Jakarta juga mendapatkan penghargaan sebagai Bank dengan Kepatuhan Pelaporan Devisa Terbaik dari Bank Indonesia, serta Editor’s Choice Award: Excellence in Supply Chain Finance 2018 dari CFO Innovation untuk solusi pembiayaan rantai pasok bagi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Pada 2019, Ejima menyebutkan pihaknya berkomitmen untuk memperkokoh strategi bisnisnya dengan berfokus pada perbankan korporasi untuk nasabah korporasi Jepang, Indonesia, dan multinasional, serta meraih berbagai peluang bisnis melalui kolaborasi erat antara MUFG dengan Bank Danamon.
Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) adalah salah satu grup penyedia jasa keuangan terdepan di dunia. Berpusat di Tokyo dengan sejarah lebih dari 360 tahun, MUFG memiliki jaringan global dengan lebih dari 1.800 kantor di lebih dari 50 pasar.
Pada 1 April 2018, nama bank komersial di bawah MUFG berubah dari “The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.” menjadi “MUFG Bank, Ltd.” Simbol ticker perdagangan saham MUFG di Bursa Saham New York juga telah berganti menjadi “MUFG”.
Di Indonesia, berdasarkan catatan Bisnis.com, MUFG Bank menjadi kantor cabang bank asing terbesar dari sisi aset dan perolehan laba. Bahkan dari dua komponen utama itu MUFG dapat disejajarkan dengan 10 bank papan atas di Tanah Air.
Per Desember 2018, MUFG Bank membukukan aset senilai Rp166,16 triliun atau naik 13,0% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kiprah MUFG Bank tidak hanya mendirikan kantor cabang di Indonesia. Pada Desember 2007, perusahaan mengakuisisi PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Strategi ini menjadi rencana awal MUFG memiliki bank besar dengan kemudian meleburkannya dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Tahun ini MUFG menyiapkan dana segar sekitar Rp31,47 triliun untuk menguasai 72,78% saham Bank Danamon. Menurut Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha (RRPU) yang dirilis pada Selasa (22/1/2019), tanggal efektif penggabungan (LD1) akan dimulai pada 1 Mei 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel