Saham ICBP & PGAS Buat JII Tergelincir Pada Akhir Sesi I

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (2/4/2019).

JII melemah 0,21% atau 1,48 poin ke level 702,55 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya. Pada perdagangan Senin (1/4), JII berakhir terkoreksi 0,09% atau 0,65 poin di posisi 704,04.

Indeks syariah tersebut sempat rebound dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,33% atau 2,32 poin di level 706,36 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak di level 702,24-707,30.

Sebanyak 8 saham menguat, 17 saham melemah, dan 5 saham stagnan dari 30 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) yang masing-masing turun 2,17% dan 3,40% menjadi penekan utama pelemahan JII siang ini.

Berbanding terbalik dengan JII, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan reboundnya di zona hijau hingga akhir sesi I perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG naik 0,10% atau 6,56 poin ke level 6.459,17 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (1/4), IHSG berakhir terkoreksi 0,25% atau 16,14 poin di level 6.452,61. Indeks mulai rebound dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,37% atau 24,01 poin di level 6.476,62 pagi tadi.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.456,65 – 6.490,07.

Enam dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor pertanian (+1,21%) dan aneka industri (+0,80%). Tiga sektor lainnya menetap di zona merah, dipimpin sektor tambang yang turun 0,39%.

Sebanyak 185 saham menguat, 167 saham melemah, dan 277 saham stagnan dari 629 saham yang diperdagangkan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing naik 0,80% dan 0,77% menjadi penopang utama pergerakan IHSG siang ini.

Saham-saham indeks syariah yang melemah siang ini:

Saham-saham indeks syariah yang menguat siang ini:

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel