Bisnis.com, JAKARTA -- Modalku telah menyalurkan pinjaman senilai Rp5,2 triliun bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, Singapura, dan Malaysia, hingga akhir kuartal I/2019.
Dari jumlah itu, Indonesia diklaim menjadi pasar terbesar dengan kontribusi lebih dari Rp3,1 triliun.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (2/4/2019), selama 3 bulan pertama 2019 saja, dana yang dicairkan di kawasan Asia Tenggara naik Rp1 triliun. Modalku menyatakan pencapaian ini menunjukkan bahwa jangkauan perusahaan terhadap UMKM di Asia Tenggara makin besar dan cepat.
Modalku mengungkapkan telah mencairkan lebih dari 350.000 pinjaman di Asia Tenggara dengan tingkat gagal bayar yang relatif rendah, yakni 0,76%.
Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan pertumbuhan ini terjadi sejalan dengan visi perusahaan, yaitu memajukan perekonomian dengan memberdayakan UMKM lokal. Akses modal usaha bagi UMKM dinilai mampu mendorong pertumbuhan bisnis lokal dan memajukan makro ekonomi.
Meski capaian ini patut disyukuri, khususnya di Indonesia, tapi Modalku mengaku masih memiliki perjalanan yang panjang untuk merangkul sebanyak mungkin UMKM.
"Kami ingin supaya ke depannya inklusi keuangan dapat tercapai, di mana semua orang memiliki akses ke layanan finansial dan tergabung dalam sistem keuangan formal. Cara Modalku adalah berkontribusi melalui penyediaan modal usaha ke segmen UMKM yang selama ini underserved atau kurang terlayani oleh institusi konvensional," paparnya.
VP of Product Modalku Fajar Adiwidodo menuturkan pihaknya memiliki misi membantu jutaan UMKM di Indonesia untuk berkembang. Menurutnya, sektor UMKM berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia.
Fajar mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM yang menyebutkan bahwa UMKM Indonesia berkontribusi atas 60% PDB.
"Saat bicara soal UMKM, pedagang mikro dan warung tak bisa lepas dari diskusi. Mereka membentuk jumlah signifikan dari usaha lokal. Karena itu, Modalku semakin fokus menyalurkan pinjaman modal usaha tanpa agunan bagi pedagang mikro dan warung," terangnya.
Mulai tahun ini, Modalku aktif melayani segmen pedagang mikro yang memiliki kebutuhan signifikan terhadap pinjaman tanpa agunan. Layanan mikro tersebut diklaim dibuat tanpa agunan, cepat, dan mudah.
Struktur pinjamannya memungkinkan peminjam membayar angsuran mingguan dengan bunga terjangkau. Nilai pinjaman mulai dari Rp3 juta, dengan jangka waktu pinjaman hingga 1 tahun.
Modalku menyediakan layanan Peer-to-Peer (P2P) lending, di mana UMKM yang berpotensi bisa mendapatkan pinjaman modal hingga Rp2 miliar.
Modalku hadir di Indonesia sejak Januari 2016. Di Singapura dan Malaysia, perusahaan ini berada di bawah nama Funding Societies.
Pada 2018, Modalku menerima pendanaan seri B sebesar Rp350 miliar dalam tahapan pendanaan yang dipimpin oleh SoftBank Ventures Asia. Ini merupakan pendanaan seri B terbesar yang pernah diraih suatu platform P2P lending dari Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel