Bangkai Bus Sugeng Rahayu Kecelakaan di Ngawi Belum Bisa Dievakuasi

Bisnis.com,03 Apr 2019, 13:13 WIB
Penulis: Abdul Jalil
Kondisi bus Sugeng Rahayu pelat nomor W 7094 UZ yang terjun di sungai Sidwayah, Kabupaten Ngawi, Rabu (3/4/2019) dini hari./Istimewa-Polres Ngawi

Bisnis.com, NGAWI – Bus Sugeng Rahayu berpelat nomor W 7094 UZ terjun ke sungai jembatan Sidowayah, Kabupaten Ngawi, Rabu (3/4/2019) dini hari. Kondisi bus terbalik di dasar sungai tersebut.

Dua orang penumpang meninggal dunia dalam peristiwa nahas itu. Selain korban meninggal dunia, 14 penumpang lainnya mengalami luka-luka. Seluruh korban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit At-Tien Ngawi.

Namun, untuk bangkai bus saat ini belum bisa dievakuasi karena bus berada di dasar sungai yang kedalamannya mencapai 6 meter. Saat ini petugas masih menunggu crane untuk mengevakuasi bus tersebut.

Kasatlantas Polres Ngawi, AKP Yanto Mulyanto, mengatakan saat ini proses evakuasi bangkai bus belum bisa dilakukan karena lokasi kecelakaan terlalu dalam. Dibutuhkan alat crane untuk menarik bangkai bus dari dasar sungai ke atas.

"Harus pake crane untuk evakuasinya. Untuk crane, kami meminta bantuan dari Solo untuk mendatangkan crane. Saat ini masih diperjalanan," ujar dia saat dihubungi, Rabu siang.

Mulyanto menyampaikan untuk seluruh korban beserta kernet dan sopir telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sopir bus Sugeng Rahayu jurusan Surabaya-Yogyakarta bernama Purwanto, saat ini telah diamankan untuk proses penyidikan.

Dia mengatakan sopir bus mengaku mengantuk saat sedang menyetir bus berpenumpang 16 orang itu. Bus yang melaju dari arah Madiun itu melaju dengan kecepatan sekitar 90 km/jam.

Saat berada di tikungan jembatan Sidowayah, kata Mulyanto, bus tidak membelok dan menerabas jembatan hingga terjun bebas di sungai tersebut.

"Sebenarnya daerah situ bukan jalur rawan kecelakaan ya. Karena kecelakaan yang terjadi di lokasi itu juga jarang. Kondisinya saat kejadian ini terjadi bus melaju cukup kencang dan sopir bus mengantuk," terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini