Melejit di Awal Tahun, Kredit BTN Tumbuh 20,53% per Februari 2019

Bisnis.com,03 Apr 2019, 00:12 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Budi Satria (kiri) dan Direktur Utama PT Angkasa Pura Support (Persero) (APS) Iwan Hartawan bersiap menandatangani nota kesepahaman kerja sama mengenai penyediaan jasa layanan dana dan kredit/pembiayaan konsumer untuk karyawan, di Jakarta, Senin (1/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengawali tahun 2019 dengan kinerja yang positif yang tampak dari pertumbuhan penyaluran kredit.

Pada dua bulan pertama tahun 2019, realisasi penyaluran kredit emiten bank berkode saham BBTN ini telah mencapai Rp 237,9 triliun atau tumbuh 20,53% dibandingkan periode Februari 2018.

Direktur Bank BTN Budi Satria mengatakan kontributor utama dari pencapaian tersebut adalah dari segmen KPR subsidi. Sebagai penguasa pasar KPR Subsidi, Bank BTN berhasil mencatatkan pertumbuhan KPR subsidi sebesar 28,6% yoy.

Faktor lainnya yang juga penting adalah realisasi KPR ketika BTN menggelar Indonesia Properti Expo pada bulan Februari lalu dan juga optimalisasi pemasaran produk KPR anyar yang menyasar milenial seperti KPR Gaesss dan KPR Hits.

Alhasil pencapaian pertumbuhan kredit Bank BTN lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri. Berdasarkan data Uang Beredar  yang dirilis Bank Indonesia, kredit perbankan tumbuh di kisaran 12% (yoy), sementara kredit properti tumbuh sekitar 17,9% (yoy) didorong kredit konstruksi dan  KPR/KPA yang meningkat sekitar 13,7% (yoy) sedangkan kredit real estate melambat, menjadi hanya 10,9% (yoy).

“Persaingan dalam segmen KPR dengan perbankan lain memang ketat, oleh karena itu kami tidak hanya menawarkan suku bunga kredit yang terjangkau tapi juga akses KPR dan fitur KPR yang membidik segmen khusus, mulai dari milenial, pekerja non formal, maupun pegawai negeri sipil serta fasilitas pengajuan KPR online yang cepat dan mudah, ” kata Budi, Senin (1/4/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini