GMF Ingin Tambah Jumlah Lisensi Perawatan Komponen Airbus A320

Bisnis.com,03 Apr 2019, 16:05 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Logo Airbus/Reuters-Regis Duvignau

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Tbk. optimistis mampu menambah jumlah lisensi perawatan komponen resmi pesawat Airbus tipe A320 sebanyak 15 part number.


Direktur Bisnis & Base Operation GMF Tazar Marta Kurniawan mengatakan, dalam kerja sama yang baru dijalin, Airbus mempercayakan perbaikan 11 jenis komponen pesawat kepada GMF. Adapun, sejumlah komponen antara lain, landing gear control interface unit, static inverter, slat flap control computer dan lain-lain.


"Kami baru mulai dengan 11 part number. Sekarang sudah ada kandidat 15 part number lagi yang kami ajukan," kata Tazar, Selasa (2/4/2019).


Dia menambahkan, kerja sama perbaikan komponen pesawat ini mampu mengurangi biaya sekitar 20%. Maskapai pengguna tidak perlu mengirimkan komponen yang rusak hingga ke Eropa, cukup diperbaiki di Jakarta, sehingga efektif mengurangi ongkos logistik.

 

Pihaknya akan terus berusaha menjaga kolaborasi yang telah terjalin lama dengan Airbus. Kepercayaan ini merupakan kesempatan bagi GMF untuk mengukuhkan kiprah di dunia, khususnya pada bidang perawatan komponen.

 

Selain itu dengan kerja sama ini GMF dapat meningkatkan kapabilitas dan memberikan pelayanan kepada lebih banyak maskapai di regional Asia. GMF juga berencana akan merambah kolaborasi pada lini perawatan airframe pesawat dengan Airbus.


"Setiap ada customer baru, Airbus akan menawarkan full package maintenance. Kami akan masuk ke situ memberikan supporting," ujarnya.


GMF telah menjalin banyak kerja sama dengan Airbus sejak 2013. Saat itu, perusahaan maintenance repair overhaul (MRO) tersebut resmi ditunjuk sebagai pusat pelatihan pesawat Airbus di regional Asia Tenggara dan sekitarnya untuk tipe A320 CEO dan A320 NEO.


Kerja sama tersebut diperbarui pada tahun lalu dengan menambahkan beberapa cakupan pelatihan untuk untuk Engine Ground Run Up Airbus A320 dan A330 serta Extended-range Twin-engine Operational Performance Standards (ETOPS) Training dengan jangka waktu 5 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini