Produsen Bilang Stok Pupuk Melimpah, Pedagang Lapor ke Jokowi Kurang

Bisnis.com,03 Apr 2019, 12:55 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9). PT Pupuk Indonesia menargetkan penjualan ekspor hingga sebesar Rp8,31 triliun sepanjang tahun 2018./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, SRAGEN -  Penjual pupuk di Sragen, Jawa Tengah, mengeluhkan kurangnya stok pupuk secara langsung ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Pada Rabu (3/4/2019), Jokowi bertemu dengan pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) se-Jawa Tengah di GOR Diponegoro, Sragen.

Dalam pertemuan itu, Jokowi sempat berdialog dengan sejumlah pelaku usaha pertanian, termasuk penjual pupuk. Salah satu penjual pupuk yang berdialog dengan Jokowi adalah Slamet Supriyadi yang berasal dari Sragen.

Dalam dialog itu, Jokowi sempat bertanya kepada Slamet apakah stok pupuk selalu kurang atau tidak. Slamet kemudian menjawab bahwa stok pupuk selalu kurang. Slamet mendapatkan informasi dari petani kalau jatah pupuk berkurang.

"Terutama pada musim ini," kata Slamet kepada Jokowi.

Slamet mengaku tidak tahu kenapa stok pupuk berkurang pada saat  ini. Menanggapi keluhan itu, Jokowi kemudian menceritakan kalau dirinya bertanya soal stok ke produsen pupuk, maka ia selalu mendapatkan jawaban bahwa stok melimpah.

"Tapi kalau tanya penjual pupuk, 'kurang (stoknya) pak'. Tanya petani 'kurang Pak'," kata Jokowi yang kemudian mendapatkan penegasan bahwa stok pupuk memang kurang.

Untuk menyelesaikan aneka persoalan itu, Jokowi berencana mengajak pelaku usaha tani, termasuk penjual pupuk, untuk bertemu dengan pihak terkait di Istana Kepresidenan. Pertemuan itu akan diselenggarakan setelah 17 April 2019 atau PemilIhan Presiden.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini