Pemerintah Optimistis Skor EoDB Melonjak Signifikan

Bisnis.com,04 Apr 2019, 03:45 WIB
Penulis: Puput Ady Sukarno
Presiden Joko Widodo (kanan) meninjau layanan konsultasi Online Single Submission (OSS) BKPM di PTSP BKPM Jakarta, Senin (14/1/2019)./ANTARA-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia optimistis hasil penilaian Ease of Doing Business (EoDB) tahun ini akan meningkat signifikan seiring sejumlah perbaikan yang telah dilakukan terutama terkait dengan sejumlah indikator yang selama ini dianggap masih mendapatkan nilai merah.

Bahkan, Kemenko Perekonomian berharap bisa meningkat pada peringkat dikisaran 50-60, atau mengalami kenaikan dari posisi terakhir Indonesia yang menempati posisi 73 diantara 109 negara.

Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat evaluasi dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution pekan lalu, atas kegiatan Tim EoDB yang telah melakukan penilaian di Jakarta dan Surabaya belum lama ini.

"Kita sudah lakukan rapat evaluasi dengan Pak Menko minggu yang lalu, dari 10 indikator, ada beberapa yang kita optimis untuk bisa meningkatkan score dan rankingnya," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/4/2019).

Susiwijono menerangkan bahwa dari sejumlah indikator, seperti starting a business, dealing with construction permits, paying taxes, trading a cross border, protecting minority investors, resolving insolvency, sudah terdapat sejumlah perbaikan signifikan yang dapat mendongkrak skor maupun peringkat.

Pada indikator starting a business, kata Susiwijono, dengan adanya Online Single Submission (OSS) dan sistem layanan perizinan yang sudah online di DKI (JakEvo) dan Surabaya (SSW), yakin akan meningkatkan skor cukup signifikan.

"Pada indikator dealing with construction permits, dengan dengan izin yang lebih mudah lewat OSS, akan ada perbaikan skor. Untuk indikator paying tidak, dengan sistem di pajak yang sudah online (seperti e-Reg, e-Filling dll) skornya juga akan meningkat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini