Asperindo Ingin Sewa Pesawat Kargo Sendiri, PT Pos Beri Catatan

Bisnis.com,04 Apr 2019, 23:30 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Ilustrasi - Pekerja mendata paket barang sebelum dialihkan ke pusat pemrosesan pos untuk dikirim ke tujuan, di Kantor Pos Besar Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai anggota asosiasi, PT Pos Indonesia memberikan catatan atas rencana yang disepakati oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik (Asperindo) terkait dengan penyewaan pesawat kargo udara mandiri oleh asosiasi untuk kebutuhan anggotanya.

Vice President Proses dan Transportasi PT Pos Indonesia, Farius Muhamartono menuturkan bahwa pihaknya menyambut baik inisiatif Asperindo tersebut.


"Terkait dengan efisiensi biaya kargo khususnya untuk tarif surat muatan udara [SMU], karena biaya ground handling seperti regulated agent, Kade, gudang lini 1 dan lain-lain tetap dikenakan," katanya kepada Bisnis, Kamis (4/4/2019).


Dia menerima rencana Asperindo tersebut sepanjang tarif kompetitif dan lebih dijamin keberangkatan kargonya. Dengan begitu, fasilitas dari asosiasi ini dapat menjadi pertimbangan untuk digunakan.


Di sisi lain, dia menyebut kiriman udara perusahaan BUMN ini tonasenya sudah turun karena sudah disalurkan melalui darat menggunakan kereta api dan trucking.


Sebelumnya, Asperindo selangkah lagi mewujudkan rencananya menyewa pesawat freighter atau angkutan kargo secara mandiri.


Wakil Ketua Umum Asperindo Budi Paryanto, menuturkan dari hasil rapatnya sudah disiapkan rencana waktu pelaksanaan kerja sama dengan maskapai khusus kargo untuk mengangkut muatannya.


Dia mengungkap pada pekan depan akan mulai melakukan sosialisasi kepada perusahaan anggota baik yang ada di Jakarta maupun di daerah terkait rencana tersebut.


Dia memastikan akan ada penandatanganan kerja sama berupa nota kesepahaman (MoU) antara Asperindo dengan operator freighter.


"Kita minta mereka [operator freighter] membuat konsorsium, jadi kita perjanjian kerja samanya satu pintu. Soal operatornya mereka yang mengatur," katanya kepada Bisnis, Kamis (4/4/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini