Sementara itu, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menuturkan bahwa wilayah di sekitar bandara akan terdampak secara positif dari sisi ekonomi. Alasannya, aktivitas agroindustri, sawit, karet, tebu dan kopi menjadi lebih mudah dengan adanya penerbangan sipil di wilayah itu.
Dia juga menyatakan ada enam kabupaten yang terdampak secara positif atas pengoperasian bandara sipil itu terutama sektor agroindustri mengingat ada banyak perusahaan besar yang umumnya memanfaatkan bandara Radin Inten II Lampung.
“Walaupun itu dari kabupaten di Sumatra Selatan ini mempermudah konektivitas mereka, apalagi ada pengembangan strategis di sini, kawasan industri dan rencana pembangunan dry port [pelabuhan darat],” ujarnya.
Dengan bergeraknya industri dan pertanian di Way Kanan, dia yakin frekuensi penerbangan di bandara itu akan semakin meningkat. “Ibarat kata, ini telur dan ayam, pasar dulu atau penerbangan dulu, pasarnya tumbuh, dan penerbangan juga tumbuh,” imbuhnya.
Dia juga siap turut berkontribusi dalam membangun infrastruktur pendukung yang dibutuhkan bandara itu bahkan peralatan pendukung penerbangan. Dia juga akan menyiapkan anggaran yang dibutuhkan guna berkontribusi membangun bandara di Way Kanan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel